2. Buruk untuk paru-paru
Masih terhubung dengan penjelasan pertama, hidung menghirup asap dari bahan kimia cairan vape ke dalam paru-paru.
Nikotin dalam rokok elektirk dapat meningkatkan tekanan darah dan memacu adrenalin yang meningkatkan detak jantung Anda dan kemungkinan terkena serangan jantung.
Data yang muncul menunjukkan hubungan dengan penyakit paru-paru kronis dan asma, dan hubungan antara penggunaan ganda rokok elektrik dan rokok biasa dengan penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Evali, Penyakit Paru Akibat Rokok Elektrik (Vape)
3. Sama-sama adiktif
Baik rokok elektrik maupun rokok biasa mengandung nikotin, yang menurut penelitian mungkin sama adiktifnya dengan heroin dan kokain.
Zat kimia ini dapat membuatmu sangat adiktif dan juga beracun.
Bahkan, terdapat banyak juga pengguna rokok elektrik yang justru mendapatkan lebih banyak nikotin daripada yang didapatkan dari produk tembakau.
4. Bukan alat berhenti merokok biasa
Meskipun vaping telah dipasarkan sebagai alternatif untuk membantu Anda berhenti merokok, rokok elektrik belum menerima persetujuan Food and Drug Administration sebagai alat berhenti merokok.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa kebanyakan orang yang bermaksud menggunakan rokok elektrik untuk menghentikan kebiasaan nikotin akhirnya terus merokok baik rokok tradisional maupun rokok elektrik.
Orang dewasa yang menggunakan rokok elektronik ini disarankan untuk berhenti merokok dan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.