Sonora.ID - Tuberkulosis atau yang biasa disingkat menjadi TBC merupakan penyakit yang tidak lagi asing di telingamu.
Sanking sudah familiarnya terkadang kita mengabaikan segala gejalanya dan bahkan lalai dalam menjaga kesehatan.
Padahal sekalinya seseorang terjangkit TBC, dampaknya bisa menjadi sangat mengerikan.
Belum lagi dengan adanya fakta bahwa TBC juga bisa menyerang anak-anak.
Baca Juga: Ketahui dan Sadari HIV AIDS Sedari Awal, Agar Infeksi Cepat Diobati
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Dokter Santi dari Kompas Gramedia Health Center dalam siaran Radio Sonora FM bertajuk 'Bagaimana Cara Mencegah Penyakit TBC Paru? Yuk, Simak Tips dari Dokter Santi' (6/12/21).
Anak-anak merupakan kelompok rentan terhadap kuman TBC, utamanya ketika disebarkan oleh orang dewasa.
"Tetapi kalau sesama anak, atau dari anak ke orang dewasa, penyebarannya cenderung jarang terjadi," jelas Dokter Santi.
Anak-anak cenderung memiliki kandungan kuman yang sedikit dalam TBC-nya sehingga transmisi pun relatif jarang terjadi.
Gejala anak terkena TBC dapat dilihat dari berat badan yang tidak bertambah dan sikap anak yang jarang menunjukkan rasa ceria atau semangat.
Semangat bermainnya dalam hal ini selalu menurun dan ketika bermain anak menjadi cepat lelah.
Dokter Santi menyarankan agar siapapun yang tinggal satu atap dengan penderita TBC untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
Kamu bisa mulai memerhatikan kesehatanmu ketika sudah mengalami demam, rasa nyeri di dada, berkeringat saat malam, dan mulai batuk-batuk yang disertai dahak dan darah.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, TBC adalah Penyakit Turunan? Ini Jawaban Dokter
Pun, ketika sudah sembuh dari TBC kamu juga harus berhati-hati karena kamu juga masih rentan terpapar kembali.
Oleh karenanya penting sekali bagi para alumni penderita TBC untuk menjaga kesehatannya secara konsisten.
Ini bisa dimulai dengan mengonsumsi diet seimbang, tidur yang cukup, berolahraga, dan mengelola stres.