Peperangan Terbesar dalam Hidup
Arvan pun menyebut, bahwasanya peperangan terbesar dalam hidup seseorang adalah peperangan di dalam pikirannya sendiri. Tidak jarang, sebagai manusia kita memiliki banyak hal dalam pikiran hingga dan mereka berebut untuk dipilih.
Apa yang ada di pikiran kita adalah titik awal dari segala tindakan kita. Sebelum mengatakan sesuatu atau memutuskan tindakan, pikiran kita terlebih dahulu bersibuk-sibuk merencanakannya.
Lantas, bagaimana agar peperangan dalam pikiran itu menghasilkan sesuatu yang tepat sasaran? Dalam arti, tidak membuat kita salah memutuskan atau bertindak.
Pikiran memiliki begitu banyak komponen. Di dalamnya terdapat engetahuan, keyakinan, asumsi, memori, hingga imajinasi.
Baca Juga: Wajib Tahu, Cara Mengelola Stress yang Baik Tanpa Emotional Eating
Sebagai manusia yang mengehendaki kewarasan, kita perlu menyadari betapa krusial peran pikiran bagi kehidupan kita, lantas menjaganya. Layaknya hotel atau rumah mewah yang memerlukan sistem keamanan, Arvan menyebut, pikiran kita pun membutuhkan filter tersendiri.
Hal itu ditujukan agar kita dapat untuk menolak hal-hal buruk yang mungkin mengganggu kerja optimal pikiran. Contohnya, hujatan, kebencian, hoaks, atau hal lain yang cenderung negatif.
Walau awalnya kecil, mereka bisa menumpuk dan membuat pikiran kita risau. Sebagai imbasnya, pikiran kita akan dipenuhi dengan kemarahan, kebencian, kepalsuan, iri hati, dan lainnya.
Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa pikiran adalah sumber daya berharga dalam diri kita yang perlu dijaga kewarasannya. Tolak hal yang buruk, isi dengan hal yang baik dan mendukung kerja optimalnya.
Ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai pikiran manusia dan bagaimana cara mengelolanya dengan tepat? Dengarkan episode “Membongkar Isi Pikiran Manusia” di Spotify. Akses kanal Smart Inspiration di Spotify atau klik ikon di bawah!
Penulis: Intania Ayumirza