Sonora.ID – Ketika mengalami masalah, apa yang menurut Anda selalu menjadi sumbernya? Ketika merasa hidup sedang kalut, apa yang pertama kali Anda benahi?
Apapun masalahnya, ketahuilah bahwa pikiran kita mengambil peranan yang besar. Bagaimana kita mengelola masalah, memilah opsi penyelesaiannya, hingga menyelesaikan sesuatu, semuanya teracik dalam pikiran kita.
Pikiran (mind) adalah konsep yang sangat abstrak. “Bagi orang-orang yang tidak belajar itu, mind itu seperti hanya seperti sebuah kata benda saja gitu, tetapi bagi orang-orang yang belajar, mind itu sesungguhnya sesuatu yang sangat luas.”
Baca Juga: Berkualitas! Ini 5 Tanda Jika Kamu Termasuk Wanita yang Cerdas Secara Emosional
Hal itu disampaikan oleh Arvan Pradiansyah, motivator kebahagiaan di salah satu episode siniar (podcast) Smart Inspiration. Ia menganalogikan pikiran sebagai samudera.
Layaknya samudera yang hanya kita lihat permukaannya—walau nyatanya begitu dalam dan berisikan beragam biota laut, lembah, bahkan gunung—pikiran manusia sering kali dianggap dangkal. Padahal, di dalamnya terdapat begitu banyak hal yang terpendam dan masing-masingnya penting.
Menyelami Pikiran
Tidak seperti samudera yang dapat diselami menggunakan alat seperti kapal selam, pikiran manusia tidak bisa mengandalkan alat apa pun.
Menghadapi tantangan juga halang rintang yang datang bertubi-tubi sering kali membuat kita gegabah dalam bertindak. Memelankan pikiran—memiliki kesadaran penuh akan setiap hal yang sedang kita hadapi—adalah kunci untuk mengatasinya dengan baik.
Lebih kurang, gambarannya adalah seperti melakukan meditasi. “Ketika kita melakukan meditasi, sesungguhnya kita sedang melambatkan pikiran kita,” ucap Arvan.
Dalam bermeditasi, seseorang akan fokus pada napasnya; memberikan perhatian penuh pada setiap napas yang diambil dan dibuang. Aliran pikiran pun menjadi lebih lambat, sehingga setiap permasalahan yang ada di benak dapat dikontrol dan dikuasai.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Stres Bekerja, Bisa Dimulai dari Diri Sendiri!
Peperangan Terbesar dalam Hidup
Arvan pun menyebut, bahwasanya peperangan terbesar dalam hidup seseorang adalah peperangan di dalam pikirannya sendiri. Tidak jarang, sebagai manusia kita memiliki banyak hal dalam pikiran hingga dan mereka berebut untuk dipilih.
Apa yang ada di pikiran kita adalah titik awal dari segala tindakan kita. Sebelum mengatakan sesuatu atau memutuskan tindakan, pikiran kita terlebih dahulu bersibuk-sibuk merencanakannya.
Lantas, bagaimana agar peperangan dalam pikiran itu menghasilkan sesuatu yang tepat sasaran? Dalam arti, tidak membuat kita salah memutuskan atau bertindak.
Pikiran memiliki begitu banyak komponen. Di dalamnya terdapat engetahuan, keyakinan, asumsi, memori, hingga imajinasi.
Baca Juga: Wajib Tahu, Cara Mengelola Stress yang Baik Tanpa Emotional Eating
Sebagai manusia yang mengehendaki kewarasan, kita perlu menyadari betapa krusial peran pikiran bagi kehidupan kita, lantas menjaganya. Layaknya hotel atau rumah mewah yang memerlukan sistem keamanan, Arvan menyebut, pikiran kita pun membutuhkan filter tersendiri.
Hal itu ditujukan agar kita dapat untuk menolak hal-hal buruk yang mungkin mengganggu kerja optimal pikiran. Contohnya, hujatan, kebencian, hoaks, atau hal lain yang cenderung negatif.
Walau awalnya kecil, mereka bisa menumpuk dan membuat pikiran kita risau. Sebagai imbasnya, pikiran kita akan dipenuhi dengan kemarahan, kebencian, kepalsuan, iri hati, dan lainnya.
Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa pikiran adalah sumber daya berharga dalam diri kita yang perlu dijaga kewarasannya. Tolak hal yang buruk, isi dengan hal yang baik dan mendukung kerja optimalnya.
Ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai pikiran manusia dan bagaimana cara mengelolanya dengan tepat? Dengarkan episode “Membongkar Isi Pikiran Manusia” di Spotify. Akses kanal Smart Inspiration di Spotify atau klik ikon di bawah!
Penulis: Intania Ayumirza