”Kisah masa lalu, kita jadikan pelajaran agar semakin memperkuat persatuan dan kesatuan kita. Kerjasama antara Jabar dengan Yogyakarta dalam aspek kebudayaan harus menjadi kerja budaya yang saling memberi inspirasi tentang potensi dan kearifan lokal guna menegaskan kenusantaraan Indonesia yang ditakdirkan Tuhan menjadi sebuah bangsa yang kaya warna,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono, mengatakan, gelaran ini merupakan perpaduan karena terinspirasi dari pertukaran pesona budaya.
Hal itu bisa dilihat dari tarian Sunda yang lincah-ceria penuh gairah apabila dikolaborasikan dengan Bedhaya Sapta yang memiliki gerak gemulai.
Perbedaan yang muncul justru menjadi unsur perpaduan, untuk mengundang para empu-tari, baik dari ISBI Bandung, maupun ISI Yogyakarta, untuk mencoba melakukan eksperimentasi penciptaan koreografi kreatif dan kolaborasi harmonis tari Sunda-Jawa.
"Memang terasa mudah mengucapkannya tetapi akan menghadapi banyak kendala kultural dalam penciptaannya, agar bisa terbentuk sebuah harmoni seni-tari dari paham-tari yang berbeda. Kurang lebih serupa dengan mewujudkan kohesi-sosial di tengah masyarakat seperti sekarang ini. Tetapi, justru di situlah tantangannya," ucap Gubernur DIY.
Dalam gelaran Gempita Budaya (Gelar Muhibah Pikat Amerta Budaya) Jawa Barat – Yogyakarta. DIY menampilkan Bedhaya Sapta dan Beksan Menak Kakung Umarmaya – Umarmadi dari Kraton Yogyakarta. Sedangkan dari Jawa Barat menampilkan pertunjukan Saung Angklung Udjo dan Rampak Kendang.
Sultan mengatakan, paling tidak adanya kerjasama ‘G to G’, diharapkan bisa berkembang secara organis dan berjaringan menjadi ‘P to P’, antar-elemen masyarakat sendiri. Karena, berdasarkan fakta dan data yang ada, kedua kelompok masyarakat Bandung dan Yogyakarta, memiliki kesamaan talenta, yakni inovasi dan kreativitas.
“Kami harapkan kerjasama ini membangkitkan kreativitas masyarakat dalam berbagai bidang dan profesi untuk lebih mengeratkan jalinan persahabatan bagi para pihak. Untuk kemudian, perkembangannya diharapkan meningkatkan nilai tambah pada potensi masing-masing dan memberikan pencerahan rasa, perlunya persatuan dan kesatuan Indonesia,” pungkasnya.