"Kalau G-Spot biasanya ditandai seperti ejakulasi pada pria yang mana perempuan juga mengeluarkan cairan yang mirip dengan kelenjar prostat," jelasnya.
Kedua gspot ini ditemukan oleh Dokter Graffenberg dari Jerman mengatakan kalau keberadaan G-Spot memang akan selalu menjadi kontroversi.
"Meskipun penelitian ini selalu menjadi kontroversi, tetap saja masyarakat perlu mengetahui," ujar seksolog tersebut.
Dokter Boyke sendiri pernah menerima konsultasi untuk menemukan G-Spot pasien.
Baca Juga: Bukan Hanya Wanita, Ternyata Pria Juga Punya G-Spot, Di Mana Letaknya?
Biasanya ini delakukan dengan menyuruh pasien untuk posisi ginekologi kemudian dengan sarung tangan, pasangan akan memasukkan tangan yang dibaluti oleh gel ke dalam organ seks.
Jika perempuan atau yang diperiksa mulai merasakan rangsangan seperti ingin pipis, maka di situlah letak G-Spotnya.
"Biasanya letak G-Spot ini ada di arah jam 11 dan 12; itu adalah arahnya kandung kemih," kata Dokter Boyke.
Untuk menunjang kinerja G-Spot, Dokter Boyke juga menemukan respon mayoritas pasiennya kalau oral seks adalah cara yang cukup efisien.
Dengan oral seks, seseorang akan merasakan 'the whole body orgasm' atau orgasme di seluruh bagian tubuh.