Beri Solusi untuk Kedua Belah Pihak
Memang rumit menghadapi orang yang suka Playing Victim. Meskipun masalahnya disebabkan oleh tindakannya sendiri, ia malah menyalahkan orang-orang di sekitarnya dan memposisikan dirinya sebagai korban. Jika memiliki masalah dengan tipe orang yang suka berperan sebagai korban, tidak perlu khawatir. Saat dituduh sebagai tersangka, kita bisa mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi dengan menunjukkan perbuatan dan akibat dari tindakannya. Terkadang kita memang harus tegar dan tenang jika menghadapinya.
Jangan Tebuai ke Dalam Drama yang Ia Ciptakan
Bukan hanya harus tetap tenang, tetapi kita juga wajib bersikap “normal” dalam menghadapi mereka yang suka Playing Victim. Artinya, kita tidak boleh terjebak dalam sebuah film yang dia bintangi. Tujuannya tentu saja, agar kita tidak terganggu dengan perilakunya. Cobalah untuk mengatur emosi dan hindari interaksi berlebih dengannya. Setelah merasa bahwa upaya Anda untuk memberitahunya dengan bijak telah sia-sia, yang terbaik adalah meninggalkannya dan fokus pada bisnis Anda yang paling penting lagi.
Baca Juga: Master Trainer: Harus Hindari Orang yang Playing Victim, karena..
Menjaga Jarak
Walaupun nasehat dan masukan telah kita berikan kepadanya namun ia masih sekeras batu. Lebih baik kita menjaga jarak dan mundur secara perlahan. Jangan membuang waktu dan pikiran yang kita punya untuk hal hal yang tidak penting. Jika pelaku mencari kita dan mengajak untuk “deeptalk”, solusinya adalah mencari alasan yang relevan dengan aktivitas kita. Seperti, mengerjakan tugas, bekerja, atau sibuk mengejar skripsi.
Memang keberadaan orang dengan sifat dan perilaku Playing Victim tidak dapat terelakkan. Kita harus bijak dan sabar dalam menghadapinya agar tidak juga mendapat rugi.