Menyikapi Teman atau Pasangan yang Suka Bersikap 'Playing Victim'

10 Desember 2021 14:00 WIB
Ilustrasi playing victim
Ilustrasi playing victim ( Freepik)

Sonora.ID - Tentunya kebanyakan orang merasa tidak asing dengan istilah Playing Victim. Playing Victim yang memiliki nama ilmiah Victim Mentality Syndrome atau disingkat VMS adalah sifat seseorang yang senang menunjuk kesalahan pada orang lain, padahal bisa jadi kesalahan tersebut berasal dari dirinya sendiri.

Mayoritas tentu pernah menjumpai tipe orang yang suka Playing Victim, entah itu teman tongkrongan, rekan kerja di kantor, atau mungkin pasangan. Ada berbagai bentuk perilaku VMS, saat ada konflik beberapa di antaranya saling menyalahkan, lebih memilih untuk menyangkal tanggung jawab dan bahkan menipu orang-orang di sekitarnya untuk menunjukkan bahwa dia lah “korbannya”.

Baca Juga: Apa Itu Playing Victim? Master Trainer: Ciri-cirinya adalah…

Kita sebagai orang awam tentunya risih dan terbawa emosi jika memiliki teman yang memilki perilaku demikian. Sebaiknya simak solusi menyikapi pelaku Playing Victim berikut ini:

Cukup Dengarkan dan Jangan Terbawa Emosi

Ketika kita memiliki teman atau pasangan yang suka Playing Victim, lebih baik kita menghadapinya dengan tenang. Jika kita masuk dalam kategori orang yang santai dan tidak ingin diganggu, kita dapat mengatasinya dengan  mendengarkan apa yang dia katakan. Sebab, kebanyakan para pelaku VMS memiliki sikap “tidak mau mendengarkan orang lain” dan mereka  hanya perlu didengarkan tanpa harus berdebat. Namun perlu diingat untuk jadi pendengar yang baik kita menempatkan diri sewajarnya, jangan sampai terpapar sifat buruk mereka.

Nasehati bahwa Tindakannya Salah

Jika sudah merasa “risih” mendengarkan apa yang dikatakannya, kita dapat mulai memberi tahu mereka bahwa kebiasaan mereka mengganggu orang lain. Cobalah untuk bersikap tegas, tetapi jangan biarkan kita tersulut emosi. Langkah ini harus diambil agar dia bisa melihat dirinya sendiri. Tentu tidak mudah untuk mengatakan kepada seorang VMS bahwa dia annoying di circle kita. Dibutuhkan banyak kesabaran  dan usaha ekstra. Karena terkadang setelah memberi nasehat dia masih membela diri seolah-olah semua yang dia katakan itu benar.

Beri Solusi untuk Kedua Belah Pihak

Memang rumit menghadapi orang yang suka Playing Victim. Meskipun masalahnya disebabkan oleh tindakannya sendiri,  ia malah menyalahkan orang-orang di sekitarnya dan memposisikan dirinya sebagai korban. Jika memiliki masalah dengan tipe orang yang suka berperan sebagai korban, tidak perlu khawatir. Saat dituduh sebagai tersangka, kita bisa mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi dengan menunjukkan perbuatan dan akibat dari tindakannya. Terkadang kita memang harus tegar dan tenang jika menghadapinya.

Jangan Tebuai ke Dalam Drama yang Ia Ciptakan

Bukan hanya harus tetap tenang, tetapi kita juga wajib bersikap “normal” dalam menghadapi mereka yang suka Playing Victim. Artinya, kita tidak boleh terjebak dalam sebuah film yang dia bintangi. Tujuannya tentu saja, agar kita tidak terganggu dengan perilakunya. Cobalah untuk mengatur emosi dan hindari interaksi berlebih dengannya. Setelah merasa bahwa upaya Anda untuk memberitahunya dengan bijak telah sia-sia, yang terbaik adalah meninggalkannya dan  fokus pada bisnis Anda yang paling penting lagi.

Baca Juga: Master Trainer: Harus Hindari Orang yang Playing Victim, karena..

Menjaga Jarak

Walaupun nasehat dan masukan telah kita berikan kepadanya namun ia masih sekeras batu. Lebih baik kita menjaga jarak dan mundur secara perlahan. Jangan membuang waktu dan pikiran yang kita punya untuk hal hal yang tidak penting. Jika pelaku mencari kita dan mengajak untuk “deeptalk”, solusinya adalah mencari alasan yang relevan dengan aktivitas kita. Seperti, mengerjakan tugas, bekerja, atau sibuk mengejar skripsi.

Memang keberadaan orang dengan sifat dan perilaku Playing Victim tidak dapat terelakkan. Kita harus bijak dan sabar dalam menghadapinya agar tidak juga mendapat rugi.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm