7. Anomali Ebstein
Kondisi ini dinamai oleh Wilhelm Ebstein, seorang dokter Jerman yang pertama kali menggambarkan cacat pada tahun 1866.
Anomali Ebstein adalah kelainan jantung bawaan di mana salah satu katup jantung (katup trikuspid, antara atrium kanan dan ventrikel kanan) tidak terbentuk dengan baik sehingga dapat menyebabkan darah bocor ke belakang.
Akibatnya, atrium kanan jantung bisa membesar.
8 .Sindrom Eisenmenger
Sindrom Eisenmenger adalah komplikasi langka dari cacat jantung yang dialami sejak lahir (bawaan). Ini melibatkan kelainan jantung yang menyebabkan lubang berkembang di antara dua bilik jantung sehingga memungkinkan darah mengalir secara tidak benar di dalam jantung.
Kemudian, pada saat yang sama juga terjadi hipertensi pulmonal yang dapat meningkatkan tekanan darah di pembuluh darah di paru-paru.
Gejala mungkin tidak muncul sampai orang tersebut berusia remaja atau 20-an, ketika sianosis (bibir, jari tangan dan kaki kebiruan) dapat terlihat.
Gejalanya, yaitu kelelahan, kesulitan bernapas, palpitasi, pusing dan nyeri dada. Perawatan utama adalah obat-obatan.
Sindrom Eisenmenger diberi nama oleh Dr Paul Wood setelah Dr Victor Eisenmenger, yang pertama kali menggambarkan kondisi tersebut pada tahun 1897.
9. Sindrom Kounis
Sindrom Kounis adalah episode angina atau bahkan serangan jantung yang dipicu oleh reaksi alergi. Sindrom ini dinamai Profesor Nicholas G Kounis, seorang ahli jantung Yunani, yang menemukan bahwa sindrom ini disebabkan oleh bahan kimia, seperti histamin, yang dilepaskan oleh tubuh selama reaksi alergi.
Bahan kimia ini menyebabkan arteri yang memasok darah ke jantung menjadi kejang, sehingga membatasi aliran darah dan menyebabkan nyeri dada seperti angina.
Alergi dapat dipicu oleh sengatan lebah, tawon, obat-obatan, dan ada juga beberapa bukti yang menghubungkan sindrom Kounis dengan anestesi umum atau stent.
Pada pasien dengan plak lemak yang ada di arteri koroner, bahkan dapat menyebabkan plak pecah sehingga menyebabkan gumpalan dan menyebabkan serangan jantung.
Perawatan melibatkan penggunaan obat-obatan untuk menghentikan respons alergi, seperti kortikosteroid, antihistamin, dan adrenalin.
10. Torsades de pointes
Torsades de pointes adalah irama jantung abnormal yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Kondisi ini pertama kali dijelaskan oleh dokter Prancis François Dessertenne. Nama kondisi langka Torsades de pointes diambil dari bentuk gelombang listrik yang dihasilkan jantung pada jejak EKG, di mana terdapat pola memutar dan menggeliat.
Sehingga dapat menyebabkan palpitasi, pusing, dan pingsan, dengan risiko kematian jika ritme abnormal terus terjadi.
Ini dapat terjadi sehubungan dengan kondisi lain, seperti sindrom QT panjang. Istilah Torsades de pointes berarti 'memutar titik' dalam bahasa Prancis.
Istilah ini digunakan untuk gerakan dalam balet dan untuk lilitan pada rambut atau lilitan dekoratif tali pada pakaian, serta motif hias yang meniru rambut atau benang yang dipilin, terlihat pada kolom arsitektur klasik.