Untuk mewujudkan peradaban antikorupsi dilingkungan kampus, maka kampus sebagai sebuah system juga berkewajiban membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya.
Kampus pula yang harus memulai menerapkan nilai-nilai antikorupsi pada civitas akademikanya hingga terbentuk sebuah ekosistem anti korupsi yang akan menjadi suluh bagi masyarakat dalam pengejawantahan tri dharma perguruan tinggi.
Pendidikan antikorupsi pada setiap perguruan tinggi tentunya akan menjadi harapan besar dalam menjaga generasi dan memotong laju pandemi korupsi di tanah air.
Mahasiswa yang sudah dibekali pendidikan anti korupsi sejak awal kuliah akan menjadi antivirus korupsi yang efektif dalam merawat ekosistem antikorupsi yang sudah terbentuk.
Jika Indonesia mampu membangun peradaban antikorupsi dari dari sebuah ekosistem perguruan tinggi dari sabang sampai marauke, setiap mahasiswa dan civitas akademika dipastikan mendapatkan vaksin korupsi lewat pendidikan antikorupsi sejak dini dan berkala, maka akan terbentuk sebuah Herd Immunity (Kekebalan Kelompok) yang dengan itu maka harapan besar Indonesia Emas pada tahun 2045 menjadi sebuah keniscayaan.
Baca Juga: Hari Anti Korupsi, HPI : Cegah Korupsi Dimulai Dari Diri Sendiri
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas merilis bahwa pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.
Sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan kaum muda-mahasiswa harus dibentingi sejak dini agar tidak berperilaku koruptif.
Karena kejahatan korupsi dapat merusak generasi hingga merobohkan sebuah bangsa.
Selamat Merayakan Hari Anti Korupsi Dunia (Hakordia) 9 Desember 2021. Panjang umur perjuangan lawan pandemi korupsi di tanah air. Penulis merupakan alumni Sekolah Anti Korupsi (Sakti Pontianak).
Baca Juga: Kejati Periksa 15 Saksi Dugaan Korupsi PDAM Kota Makassar