Sonora.ID - Anda mungkin selama ini menyangka bahwa mengonsumsi gula berlebihan hanya bisa menyebabkan diabetes atau kerusakan gigi.
Namun, terdapat banyak hal lain yang menjadi akibat terlalu banyak makan manis yang tidak Anda ketahui, lho.
Salah satu yang paling parah adalah memicu demensia atau masalah pada ingatan, baik jangka pendek atau jangka panjang.
Merangkum dari Insider dan Medical News Today, inilah risiko yang bisa terjadi jika Anda terlalu banyak makan makanan manis.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Ini 3 Bahaya Terlalu Sering Duduk di Lantai
1. Kerusakan gigi
Gula memberi makan bakteri yang hidup di mulut. Ketika bakteri mencerna gula, mereka menciptakan asam sebagai produk limbah yang dapat mengikis email gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Orang yang sering makan makanan manis, terutama di antara waktu makan sebagai camilan atau minuman manis, lebih mungkin mengalami kerusakan gigi, menurut Wolfson Institute di Preventive Medicine di Inggris.
2. Jerawat
Sebuah studi tahun 2018 terhadap mahasiswa di Cina menunjukkan bahwa mereka yang minum minuman manis tujuh kali seminggu lebih cenderung memiliki jerawat yang sedang atau parah.
Baca Juga: Parents Harus Waspada, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Anak 6-11 Tahun
Selain itu, sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa menurunkan konsumsi gula dapat menurunkan faktor pertumbuhan seperti insulin, androgen, dan sebum, yang semuanya dapat menyebabkan jerawat.
3. Otak tidak tahu kapan tubuh kenyang
"Dampak jangka pendek dari makan terlalu banyak gula adalah lonjakan dan penurunan gula darah yang membuat Anda lapar dan lelah beberapa jam setelah makan," kata Colette Heimowitz, ahli gizi di Atkins Nutritionals, Inc.
Gula dapat mempengaruhi hormon dalam tubuh yang mengontrol berat badan seseorang.
Hormon leptin memberi tahu otak bahwa seseorang sudah cukup makan. Namun, menurut penelitian hewan tahun 2008, diet tinggi gula dapat menyebabkan resistensi leptin.
Seiring berjalannya waktu, diet tinggi gula mencegah otak mengetahui kapan seseorang sudah cukup makan. Namun, para peneliti belum menguji ini pada manusia.
Baca Juga: Nggak Cuma Bikin Happy, 5 Manfaat Mendengarkan Musik Bagi Kesehatan
4. Penyakit hati
Meski hanya sering dikaitkan dengan alkohol, namun penelitian menunjukkan bahwa gula dapat membahayakan hati kita seperti alkohol.
Ketika Anda makan terlalu banyak gula, hal itu akan sulit untuk ditangani oleh aliran darah dan hati Anda di mana tempat glukosa diserap dan kadar gula stabil.
Malabsorpsi gula yang kronis dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol dan steatohepatitis non-alkohol (NASH), yang pada dasarnya adalah penyalahgunaan dan jaringan parut pada hati karena terus berusaha menyembuhkan dirinya sendiri.
NASH dikenal sebagai penyakit diam karena gejala tidak mulai muncul sampai hampir terlambat.
Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Makan Alpukat dengan Susu Kental Manis, Ini Efek Sampingnya Bagi Tubuh Manusia
5. Diabetes dan resistensi insulin
Sebuah artikel 2013 di PLOS ONE, menunjukkan bahwa kadar gula yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dari waktu ke waktu.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menambahkan bahwa faktor risiko lain, seperti obesitas dan resistensi insulin, juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
6. Tekanan darah tinggi
Dalam sebuah studi 2011, peneliti menemukan hubungan antara minuman manis dan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Sebuah ulasan di Pharmacological Research menyatakan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko CVD. Artinya, gula memperburuk kedua kondisi tersebut.
7. Kanker
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif, dan obesitas. Faktor-faktor ini mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker.
Baca Juga: Tes Gula Darah, Simak 4 Cara Mengatasi Kadar Gula Darah Tinggi
Tinjauan studi di Annual Review of Nutrition menemukan 23-200% meningkatkan risiko kanker dengan konsumsi minuman manis.
Studi lain menemukan 59% peningkatan risiko beberapa kanker pada orang yang mengonsumsi minuman manis dan membawa beban di sekitar perut mereka.
8. Penyakit kardiovaskular
Sebuah studi prospektif besar pada tahun 2014 menemukan bahwa orang yang mendapatkan 17–21% kalori harian mereka dari gula tambahan memiliki risiko 38% lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular (CVD) daripada mereka yang mengonsumsi 8% gula tambahan.
Bagi mereka yang mengonsumsi 21% atau lebih energi mereka dari gula tambahan, risiko CVD mereka berlipat ganda.
Baca Juga: 5 Tanaman Obat Diabetes yang Ampuh Turunkan Gula Darah, Wajib Coba!
9. Masalah memori atau demensia
Sebuah studi tahun 2015 di Oregon State University mengkonfirmasi bahwa diet kaya gula dapat secara langsung memengaruhi kemampuan otak untuk mempertahankan ingatan jangka pendek dan jangka panjang.
Studi tersebut menemukan bahwa setelah hanya empat minggu menjalani diet tinggi lemak dan gula, tikus percobaan mengalami penurunan kemampuan kognitif.
Sebuah studi di Inggris tahun 2017 mengkonfirmasi teori ini dengan membuktikan hubungan antara gula darah tinggi dan perkembangan demensia atau penyakit Alzheimer.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Buah Ciplukan Ternyata Bisa Atasi Diabetes Begini Cara Pengolahannya
Demikian informasi sembilan risiko terlalu banyak makan makanan manis. Jangan lupa untuk terus memperhatikan konsumsi gula Anda, ya.