Perlukah Mengakui Kondisi Diri yang Sedang 'Tidak Baik-Baik Saja?'

22 Desember 2021 11:36 WIB
Ilustrasi memeluk diri sendiri.
Ilustrasi memeluk diri sendiri. ( Netflix/It's Okay to Not Be Okay)

Dorongan untuk selalu menunjukkan bahwa diri kita baik-baik saja, tanpa kita sadari, dapat terlihat dari cara kita menjawab pertanyaan “apa kabar?”.

Masih banyak orang yang tidak nyaman untuk mengungkap jawaban selain “baik-baik saja” kendati bertolak belakang dengan kondisi hati dan pikirannya.

Jelas bahwa tidak semua keadaan yang kita hadapi membuat kita senantiasa baik-baik saja.

Gagal mencapai tujuan, putus hubungan, bahkan ditinggal selamanya oleh kerabat terdekat, tidak akan pernah menjadi momen yang tepat untuk menghadirkan kepositifan.

“Itu yang namanya toxic positivity... Bahwa kita harus selalu positif, no matter what, apapun kondisinya,” ujar Arvan Pradiansyah, motivator kepemimpinan dan kebahagiaan, di serial Inspiration of Smart Happiness episode 35 podcast Smart Inspiration.

Baca Juga: 5 Ciri Lingkungan Kerja Toxic, Segera Atasi Sebelum Makin Terjebak

 

Baca Juga: Ketika Produktif Jadi Toxic Productivity, Kok Bisa?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm