Berdasarkan penjelasan dr. Boyke, perempuan harus melakukan pemeriksaan USG lagi ketika pernah memiliki kista di kedua ovarium.
"(Bagian) yang ada kistanya sudah pasti buntu karena diikat dan ovariumnya dipotong," jelas Ahli Seksolog ini.
Tetapi, dr. Boyke kembali menjelaskan bahwa sisi ovarium lainnya sering kali terkena dampaknya, seperti penyumbatan yang membuat sel telur tidak dapat diproduksi.
Selain itu, terkadang timbul infeksi pada bagian ovarium akibat dari kista, sehingga hal ini pun wajib menjadi concern penting dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: 3 Olahraga yang Bagus untuk Ibu Hamil, Modal Menjelang Persalinan?
Melalui penjelasan dr. Boyke ini dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan USG menjadi sangat penting meskipun kista sudah hilang dan ovarium turut diangkat.
"Apalagi kan sekarang, ovarium tinggal satu, musti dieman-eman," tegas dr. Boyke.
Tidak hanya perempuan dengan satu ovarium saja yang harus mengalami prosedur pemeriksaan, tetapi pihak laki-laki pun wajib berdasarkan penjelasan dr. Boyke.
Ini lantaran sebuah data yang menujukkan bahwa ada 45-48% laki-laki yang menjadi penyebab utama mengapa perempuan tidak bisa hamil.
Baca Juga: Guru Pesantren di Bandung Perkosa 12 Santriwati Dibawah Umur, 8 Telah Melahirkan, 2 Tengah Hamil