“Sesi 1 lumayan parah pengerjaannya, masih banyak yang berlumpurnya,” lanjutnya.
Selain karena faktor cuaca, kondisi di atas menurutnya karena kesalahan kontraktor dalam memilih metode pengerjaan jalan. Di mana proses peninggian jalan yang berlangsung di tengah musim hujan, dilakukan bersamaan di kedua sisi jalan, sehingga menimbulkan kerusakan pasca dilewati kendaraan.
“Dari dulu kami sudah mengarahkan kepada kontraktor untuk mengerjakan separo jalan terlebih dahulu, tapi metode itu tidak dihiraukan,” keluhnya.
Terlepas dari kondisi di lapangan, pihaknya menurut Bustami tetap meminta kepada kontraktor, agar menyelesaikan proyek jalan Liang Anggang – Bati-bati dapat selesai tepat waktu.
“Mudahan lah segera selesai, kasian masyarakat,” tandasnya.
Baca Juga: Minta Dukungan Kapolda, BP2MI Banjarbaru Bakal Polisikan Calo Pekerja Migran
Terpisah, Kepala BPJN Kalsel, Syauqi Kamal juga menyayangkan progres pekerjaan jalan ini tak sesuai harapan. Menurutnya, jika tak selesai sampai akhir tahun ini, maka penyedia jasa akan bekerja dalam masa denda.
“Blacklist kalau putus kontrak, kalau bekerja dalam masa denda hanya dikenakan denda atas hari keterlambatannya,” ujarnya.
Dia beralasan lambannya pekerjaan jalan ini juga karena kondisi cuaca sering hujan. Lahan sudah siap aspal kembali rusak, juga manajeman lapangan kurang baik.
“Sudah diminta untuk merubah metoda kerja,” jelasnya lagi.
Ruas jalan ini sendiri merupakan jalan yang mengalami kebanjiran di awal tahun lalu. Jalan tergenang hingga mencapai lutut orang dewasa. Penanganan jalan ini untuk peninggian badan jalan selevel 40-60 cm dari aspal sebelumnya.
Penanganan ruas jalan ini terbagi dua paket pekerjaan. Paket pertama adalah, pekerjaan rehabilitasi Jalan Simpang Liang Anggang sampai Batas Kota Pelaihari dengan panjang mencapai 3,52 Km. Saat ini pekerjaan masih pengerasan.
Paket kedua adalah pekerjaan rehabilitasi Jalan Simpang Liang Anggang sampai Batas Kota Pelaihari dan Batas Pelaihari sampai pertigaan Bati-Bati hingga Jalan Benua Raya, Bati-Bati. Panjang jalan yang ditangani mencapai 2,7 Km. Total kedua paket ini menelan dana APBN sebesar Rp74 miliar.
Baca Juga: Insentif Nakes Belum Cair, Berikut Daerah di Kalsel yang Menunggak!