Banjarmasin, Sonora.ID - Guna mengantisipasi ancaman banjir pada awal tahun nanti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin mengklaim, telah menginstruksikan kepada masing-masing camat dan lurah untuk menyiapkan lokasi posko pengungsian dan dapur umum.
Sebelumya, berdasarkan prediksi Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, pasang air sungai Martapura yang berpotensi banjir rob, bakal kembali terjadi pada tanggal 2 - 10 Januari 2022 mendatang.
Belum lagi ditambah dengan perkiraan puncak musim penghujan, yang terjadi pada rentang waktu yang bersamaan.
Baca Juga: Viral! Gerobak Pedangang Terbalik hingga Dagangannya Hanyut Akibat Mobil Menerjang Banjir
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, Fahrurraji pun mengaku sudah menginstruksikan kepada masing-masing camat dan lurah, untuk menyiapkan lokasi yang bakal menjadi posko pengungsian dan dapur umum.
"Mereka akan melaporkan ke kita (BPBD) lokasi mana yang ditunjuk sebagai posko penanganan banjir nanti. Selanjutnya Tim Reaksi Cepat (TRC) kita akan melakukan verifikasi ke lapangan," ucapnya kepada Smart FM Banjarmasin.
Ia menjelaskan, ada beberapa alternatif lokasi posko bencana yang diajukan ke BPBD, misalnya gedung milik pemerintahan seperti kantor lurah atau kecamatan. Kemudian masjid dan gedung sekolah yang dinilai memenuhi syarat.
Baca Juga: PLN Lakukan Pemadaman Bertahap untuk Kurangi Dampak Serius dari Banjir
"Menentukan tempat darurat itu tidak sembarangan. Karena disana akan jadi tempat untuk berteduh dan istirahat bagi warga yang mengungsi. Jadi fasilitas penunjang seperti MCK (Mandi Cuci Kakus) dan segala perlengkapan lainnya harus diperhatikan," tegasnya.
Disamping itu, Ia mengaku juga sudah menyiapkan hal lain guna menghadapi ancaman resiko terburuk.
Yakni berupa persediaan stok sembako dan obat-obatan yang diperlukan dalam menghadapi banjir
"Yang ada sekarang sudah terkumpul hampir seribu liter beras, ratusan dus mie instan, sarden, minyak goreng, teh, gula, pokok bayi dan popok orang tua," paparnya.
Seluruh bahan pokok tersebut menurutnya, merupakan sumbangan dari masing-masing instansi pemerintah kota sebagai bentuk antisipasi banjir yang nantinya akan digunakan di dapur umum.
Baca Juga: Prakiraan Puncak Pasang di Kalsel, Banjarmasin Disebut Tak Terdampak?
"Kalau dapur umum diperlukan semua (stok sembako) ini akan kita keluarkan. Dan itu akan kita sebar ke setiap pos yang ada di lima kecamatan," ujarnya.
"Pada intinya, kita sudah siap menghadapi kemungkinan terburuk apabila terjadi banjir seperti awal tahun tadi," sambungnya.
Terpisah. Camat Banjarmasin Selatan, Firdaus mengaku, pihaknya sedang menginventarisir titik-titik lokasi mana saja yang bakal diajukan kepada pihak BPBD untuk dijadikan sebagai posko pengungsian.
Baca Juga: Prakiraan Puncak Pasang di Kalsel, Banjarmasin Disebut Tak Terdampak?
"Ada 37 titik calon lokasi pengungsian yang akan digunakan warga jika memang terjadi banjir. Dan semuanya akan diserahkan ke BPBD untuk diverifikasi terkait kelayakannya untuk dijadikan tempat pengungsian," jelasnya.
Seluruh titik yang diajukan kepada pihak kecamatan tersebut tersebar di 12 kelurahan yang ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan.
"Rata-rata ada masjid, sekolah dan yang pasti kantor kelurahan yang masuk dalam daftar calon lokasi pengungsian ini," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Lurah Sungai Lulut Umar Rahmani, yang mengaku sudah menyiapkan beberapa titik pengungsian yang diajukannya ke BPBD setempat.
Baca Juga: PLN Lakukan Pemadaman Bertahap untuk Kurangi Dampak Serius dari Banjir
Mengingat wilayah Kelurahan Sungai Lulut menjadi salah satu wilayah di Kecamatan Banjarmasin Timur yang terdampak banjir pada awal tahun tadi.
"Di Sungai Lulut ini yang paling terdampak itu ada di Murung Selong, Simpang Layang dan pemukiman lainnya yang ada di bantaran sungai," imbuhnya.
Ia melanjutkan, fasilitas pendidikan seperti gedung sekolah SMP Negeri 22 Banjarmasin menjadi salah satu lokasi pengungsian.
"Kemudian di masing-masing RT juga ada masjid dan mushalla yang juga jadi lokasi pengungsian," pungkasnya.
Baca Juga: Ancaman Banjir Rob dan Gelombang Tinggi, Nelayan Kalsel Dilarang Melaut