Pada kesempatan itu, Eri mengatakan bahwa tiga bulan ke depan Kota
Surabaya harus zero
stunting. Makanya, ia terus berkeliling ke perkampungan-perkampungan warga untuk menemui anak-anak stunting beserta orang tuanya.
“Jadi, ayo kita bersama-sama saling melengkapi untuk mencegah anak stunting di Kota Surabaya. Kalau tetangga di sekitar kita masih ada anak yang kekurangan gizi, tolong segera dilaporkan. Sebab, pemkot sudah berkomitmen untuk membantu supaya tiga bulan ke depan Surabaya zero stunting,” tegasnya.
Ia juga mengaku bahagia karena pada saat ini, Surabaya sudah menduduki nomor urut 34 dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur yang angka stuntingnya tertinggi.
Padahal, beberapa waktu lalu, angka stunting di Surabaya menduduki nomor urut 3 se Jawa Timur yang angkanya stuntingnya tinggi.
“Siapa yang hebat? Ya Pak Camatnya atau Bu Camatnya dan lurahnya. Siapa yang lebih hebat lagi? Ya masyarakatnya. Inilah yang selalu saya katakan bahwa membangun sebuah kota tidak bisa sendirian, tapi membangun sebuah kota harus dengan hati nurani, warganya harus ikut bergerak dan saling membantu, insyaallah itu yang akan saya bangun di Surabaya,” pungkasnya.