Target Tiga Bulan, Pemkot Surabaya Kejar Zero Stunting

23 Desember 2021 18:54 WIB
Foto: Wali Kota Eri bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini kunjungi para ibu yang memiliki anak stunting di Kecamatan Asemrowo, Senin (20/12/2021).
Foto: Wali Kota Eri bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini kunjungi para ibu yang memiliki anak stunting di Kecamatan Asemrowo, Senin (20/12/2021). ( )

Surabaya, Sonora.ID - Setelah menargetkan zero stunting tiga bulan ke depan, akhirnya Wali Kota Eri bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi serta  jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus keliling untuk memberikan bantuan  dan motivasi kepada para orang tua yang memiliki anak stunting.

Pada Senin (20/12/2021), Wali Kota bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya keliling ke sejumlah perkampungan di Kecamatan Asemrowo.

Kali ini, Eri bersama istri dan  jajaran pemkot keliling di wilayah Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan,  Surabaya.  

Awalnya, mereka mengunjungi salah satu anak stunting di Gadukan 1C/3A Kelurahan Morokrembangan, lalu berkunjung ke Gadukan Rukun 02/09 Kelurahan Morokrembangan.

Baca Juga: Mulai 15 Desember, Pemkot Surabaya Gelar Vaksinasi Khusus Anak SD Usia 6-11 Tahun

Tiba di Gadukan Rukun itu, ia juga menemukan seorang anak yang mengalami Hidrosefalus, sehingga  kepalanya membesar.  

Seketika itu, Wali Kota langsung minta jajarannya untuk mengawal pengobatan anak  tersebut hingga sembuh. Bahkan, ia juga meminta keluarga tersebut untuk segera pindah ke  rumah susun (rusun).

“Tolong dikawal pengobatannya hingga sembuh. Terus segera pindah juga  ke rusun,” kata Eri kepada orang tua anak yang mengalami Hidrosefalus itu.

Setelah itu, mereka juga mengunjungi salah satu anak stunting di Gadukan Baru 1/227A  Kelurahan Morokrembangan. Setiap berkunjung, mereka membagikan bingkisan khusus anak  stunting itu.

Baca Juga: Mulai 15 Desember, Pemkot Surabaya Gelar Vaksinasi Khusus Anak SD Usia 6-11 Tahun

Wali Kota juga berkoordinasi dengan para RT dan RW untuk aktif  melaporkan warganya yang stunting maupun yang MBR (masyarakat berpenghasilan rendah).
 
Pada kesempatan itu, Eri mengatakan bahwa tiga bulan ke depan Kota Surabaya harus  zero stunting. Makanya, ia terus berkeliling ke perkampungan-perkampungan warga untuk  menemui anak-anak stunting beserta orang tuanya.  

“Jadi, ayo kita bersama-sama saling melengkapi untuk mencegah anak stunting di Kota  Surabaya. Kalau tetangga di sekitar kita masih ada anak yang kekurangan gizi, tolong segera  dilaporkan. Sebab, pemkot sudah berkomitmen untuk membantu supaya tiga bulan ke depan  Surabaya zero stunting,” tegasnya.  

Ia juga mengaku bahagia karena pada saat ini, Surabaya sudah menduduki nomor urut 34 dari 38  kabupaten/kota se Jawa Timur yang angka stuntingnya tertinggi.

 
Padahal, beberapa waktu lalu,  angka stunting di Surabaya menduduki nomor urut 3 se Jawa Timur yang angkanya stuntingnya  tinggi.

“Siapa yang hebat? Ya Pak Camatnya atau Bu Camatnya dan lurahnya. Siapa yang lebih hebat  lagi? Ya masyarakatnya. Inilah yang selalu saya katakan bahwa membangun sebuah kota tidak  bisa sendirian, tapi membangun sebuah kota harus dengan hati nurani, warganya harus ikut  bergerak dan saling membantu, insyaallah itu yang akan saya bangun di Surabaya,” pungkasnya.  
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm