Makassar, Sonora.ID - Penyaluran kredit perbankan di Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan.
Seperti dalam data yang dirilis otoritas jasa keuangan (OJK). Hingga oktober 2021, penyaluran mencapai Rp127,32 triliun atau tumbuh 4,21 persen.
Kepala OJK regional VI Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Nurdin Subandi mengatakan secara umum, kinerja perbankan mengalami perbaikan di tengah pandemi covid 19.
Hal itu tercermin dari aset perbankan yang mampu tumbuh 4,92 persen secara yoy. Didukung indikator fungsi intermediasi (LDR) yang tinggi sebesar 112 persen dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga dikisaran 2,69 persen.
"Kalau kita LDR ini, berarti dana yang ada di Sulsel semua tersalurkan bahkan ada yang ada dari luar," ujarnya dalam kegiatan jurnalis update di Makassar belum lama ini.
Baca Juga: Pinjaman Online (Pinjol) Diminati Warga Sulsel, OJK Catat Penyaluran Rp490 Miliar
Dia memberi gambaran berdasarkan jenis penggunaan. Kredit produktif tumbuh 5,24 persen dengan nominal mencapai Rp67,47 triliun dan kredit konsumtif tumbuh 2,36 persen dengan nominal mencapai Rp59,85 triliun.
Sementara dari sektor ekonomi, penyaluran kredit di Sulsel didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp33,51 triliun atau dengan porsi 26 persen lebih.
"Sektor lainnya, pertanian perburuan dan kehutanan serta industri pengolahan," jelasnya.
Adapun penghimpunan DPK tumbuh 4,64 persen dengan nominal Rp111,83 triliun, terdiri dari giro Rp18,35 triliun, tabungan Rp64,91 triliun, dan deposito Rp28,57 triliun.
"Secara yoy, penghimpunan giro dan tabungan masing-masing tumbuh sebesar
10,55 persen dan 9,87 persen, namun deposito menurun sebesar 8,40 persen," tutupnya.
Baca Juga: Momen Nataru dan Cuaca Ekstrem, BBM dan LPG di Sulawesi Aman