Sonora.ID - Bangun tidur dengan segar adalah perasaan yang didambakan oleh banyak orang. Dengan demikian, pikiran akan lebih siap untuk menjalani hari.
Tapi, sebagian orang justru mengalami pegal-pegal ketika bagun tidur. Apakah sebabnya karena salah bantal?
Mari kita lihat penyebab bangun tidur, badan terasa pegal berikut, dikutip dari laman The Sleep Doctor.
Baca Juga: Cara Agar Hidup Bahagia: Atur Kamar Tidur dengan 5 Tips Fengshui Ini!
Kamu mengalami peradangan dan masalah tidur
Peradangan kronis yang berlebihan adalah penyebab dari bangun tidur, badan terasa pegal-pegal. Adanya peradangan, seseorang akan mengalami penurunan fungsi fisik dan penuaan dini.
Peradangan juga bisa membuat seseorang bangun tidur dengan perasaan tidak nyaman dan gelisah.
Peradangan adalah elemen penting dari sistem kekebalan tubuh. Peradangan adalah respons terhadap persepsi tubuh tentang penyakit, cedera, penyakit, dan patogen yang dapat menyebabkan kerusakan.
Di antara gejala peradangan yang paling umum adalah pembengkakan, nyeri, dan kekakuan. Peradangan adalah bagian dari proses penyembuhan tubuh, yaitu cara memperbaiki sel dan jaringan yang rusak.
Baca Juga: Penyebab Retaknya Rumah Tangga, Ikuti 3 Aturan Fengshui soal Lemari di Kamar Tidur
Jadi, tidak semua peradangan itu buruk; ada beberapa peradangan yang baik dan perlu untuk kesehatan. Peradangan kronis dan sistemik, bagaimanapun, berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Peradangan "baik" dan "buruk" dapat menyebabkan masalah tidur. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan peradangan:
1. Cedera dan penyakit
Saat sakit atau terluka, tubuh merespon dengan peradangan. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dapat mengganggu seberapa baik Kamu tidur.
Kondisi ini terjadi ketika Kamu sedang melawan flu dan pergelangan kaki terkilir saat berlarian. Untuk banyak kondisi, gejala cenderung memburuk di malam hari sehingga dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman di pagi hari.
Terlebih lagi, rasa sakit dan tidur memiliki hubungan dua arah: mereka masing-masing mempengaruhi yang lain.
Kurang tidur membuat kita lebih sensitif terhadap rasa sakit dan adanya rasa sakit membuat kita lebih sulit untuk tidur.
2. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengira sel-sel sehat tubuh sendiri adalah sel-sel penyerbu yang berbahaya.
Sistem kekebalan melakukan serangan pada sel-sel sehat itu dan itu termasuk respons peradangan. Peradangan karena penyakit auto imun bisa membuat seseorang kurang tidur.
Kondisi ini dapat berlangsung sepanjang malam hingga dini hari.
Baca Juga: Nyaman! Ini 7 Manfaat Tidur Memeluk Guling: Bisa Perbaiki Postur Tubuh
3. Pola makan
Makanan yang dikonsumsi dapat berkontribusi pada peningkatan peradangan — atau mereka dapat membantu mengurangi dan mengendalikannya.
Makanan yang memicu peradangan adalah makanan yang sarat dengan lemak dan gula yang tidak sehat, termasuk makanan yang digoreng, daging merah, olahan, karbohidrat olahan seperti roti putih, kue kering, kue, serta soda.
Pola makan anti-inflamasi penuh dengan sayuran, buah-buahan, biji-bijian kaya serat kacang-kacangan, dan ikan tangkapan liar.
4. Terlalu sering atau jarang olahraga
Sebenarnya, olahraga teratur bisa membatasi peradangan. Pasalnya, gaya hidup yang sedikit bergerak dapat menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan kaku di pagi hari.
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur, mengurangi beberapa rasa sakit fisik saat tidur, dan menurunkan tingkat kelelahan di siang hari.
Kendati begitu, jika dilakukan dengan berlebihan maka akan menyebabkan cedera. Sementara jika tidak dilakukan sama sekali makan akan menyebabkan insomnia atau sulit tidur.