Covid-19 Variasi Omicron Rentan Meningkat Jelang Nataru, Ini yang Perlu Diperhatikan

29 Desember 2021 12:00 WIB
Varian Omicron saat Nataru
Varian Omicron saat Nataru ( Kompas)

Sonora.ID - Usai Natal yang dirayakan pada 25 Desember kemarin, kali ini kita akan dihadapi hari-hari menjelang tahun baru.

Selama masa Nataru (Natal-Tahun Baru), banyak dari kita yang termotivasi untuk melakukan bepergian.

Hal ini menyebabkan tingkat mobilitas tinggi dan menjadi perhatian berlebih mengingat Pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir.

Terlebih kabar belakangan ini menunjukkan adanya varian Omicron yang cenderung mudah menyebar. 

Ha ini sebagaimana disampaikan oleh Dokter Davin Widodo Mandaya Royal Hospital Puri dalam siaran Radio Sonora FM 'Konsultasi Kesehatan Sonora' (23/12/2021).

Dokter Davin mengatakan kalau terdapat kabar risiko peningkatan tinggi pasca Nataru. 

"Varian Omicron itu varian yang perlu diwaspadai karena 42 sampai 52 mutasi. Tetapi yang perlu diperhatikan dari kasus-kasus dari seluruh penjuru dunia adalah gejala Omicron itu cukup ringan sampai saat ini. Cuma itu masih dipelajari," jelasnya.

Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Tidak Berbahaya, Perlukan Kita Waspada? Simak Selengkapnya

Gejala yang dialami seseorang bila terkena varian Omicron biasanya berupa demam, batuk, pilek tanpa adanya tanda-tanda yang lebih kritis. 

Menurutnya, terlepas dari gejalanya yang ringan dan di satu sisi mudah menyebar, protokol kesehatan menjadi tindakan preventif paling bijak.

Baik itu menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Namun dari itu semua, mengurangi mobilitas dan menjauhi tempat keramaian akan menjadi tindakan yang lebih tepat guna menghindari penyebaran Covid-19 varian apapun. 

Dengan adanya varian Omicron, siapapun yang sudah melakukan juga perlu berhati-hati mengingat vaksin sejauh ini hanya mampu efektif enam bulan.

Setelah enam bulan, dokter mengatakan kalau kita akan memerlukan vaksin booster atau tambahan. 

"Vaksin booster itu pasti akan diwacanakan oleh pemerintah. Tapi yang lagi diusahakan adalah cakupan vaksinasi, khususnya untuk menjangkau kelompok lansia," ujarnya.

Baca Juga: Omicron di Indonesia Makin Meliar, Intip 10 Gejala dan Penanganannya

Sejauh ini, upaya yang dilakukan adalah memperluas cakupan vaksin hingga akhirnya bisa membentuk herd immunity.

Terlepas dari kondisi tersebut, kelompok rentan juga masih menjadi perhatian, seperti lansia, lansia dengan penyakit bawaan seperti gula darah, kencing manis, hipertensi.

Kelompok ini bisa saja mengalami gejala yang lebih berat walaupun data sejauh ini menunjukkan gejala Omicron relatif ringan. 

Kelompok yang sudah bertahan melalui Covid-19 pun tetap harus diperhatikan kesehatannya.

Dokter mengatakan perlu ada perawatan lanjutan atau medical check up, paling lambat seminggu setelah sembuh dari Covid-19. 

Baca Juga: Orang Tua Waspada! Gejala Tak Biasa Covid-19 Varian Omicorn pada Anak

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm