Dalam salah satu podcast Gita Wirjawam, Edward mengaku saat di bangu sekolah khususnya SMA ia adalah sosok yang malas.
Namun itu berubah setelah di bangku kuliah dan lebih tepatnya karena kabar yang menyedihkan dari sang ibunda.
Edward Tirtanata berkuliah di salah satu universitas di Amerika dan pada suatu hari ibunya memberikan kabar bahwa keluarganya sedang mengalami kesusahan. Saat itulah yang menjadi titik balik seorang Edward Tirtanata dan perlu mengambil sikap.
Setelah lulus kuliah di tahun 2010, Edward langsung ikut terjun berbisnis bersama ayahnya yang bergelut di sektor batu bara, namun kala itu ia merugi kembali.
Setelah melihat dan merasakan pengalaman berbisnis, Edward kemudian memilih bisnis yang harganya tak bisa ditentukan oleh salah satu pihak.
Ahirnya, pada kesempatan ini sosok Edward memutuskan untuk berbisnis di sektor konsumsi dan lebih tepatnya di bidang makanan dan minuman.
Melihat dari upah gaji minum rata-rata di Indonesia, akhirnya Edward bisa menentukan hasil harga untuk brand yang akan ia jual, yaitu kopi.
Meskipun ia harus melawa harga alat serta properti yang mahal untuk operasional, Edward menemukan strategi untuk itu dengan harga kopi yang terjangkau yaitu berfokus pada volume.
Baca Juga: Ide Bisnis dari Limbah Elektronik Ini Patut Dicoba! Pelaku Bisnis: Gaji Presiden Kalah