Mencegah Benih Korupsi dengan Pendidikan Karakter (Pendikar)

30 Desember 2021 12:55 WIB
Nurul Nur Aini, merupakan Penulis alumni Sekolah Anti Korupsi (Sakti Pontianak) Mencegah Benih Korupsi dengan Pendidikan Karakter (Pendikar)
Nurul Nur Aini, merupakan Penulis alumni Sekolah Anti Korupsi (Sakti Pontianak) Mencegah Benih Korupsi dengan Pendidikan Karakter (Pendikar) ( Koleksi pribadi)

Pontianak, Sonora.ID - Hari AntiKorupsi Sedunia merupakan sebuah kampanye global yang diperingati pada tanggal 9 Desember setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran publik agar bersikap antikorupsi. 

Hari Antikorupsi Sedunia atau Hari Antikorupsi Internasional. Peringatan ini merupakan peringatan rutin tahunan setiap 9 Desember.

Korupsi merupakan 'penyakit kronis' yang jaringan sosial, politik, dan ekonomi semua negara, tak terkecuali Indonesia.

Sesi wawancara yang bertepan di hari Korupsi 9 Desember 2021 Sonora Pontianak bersama Nurul Nur Aini, yang merupakan Penulis alumni Sekolah Anti Korupsi (Sakti Pontianak) Sebagai berikut, di bawah ini ada tulisan Nurul Nur Aini, yang berjudul

Mencegah Benih Korupsi dengan Pendidikan Karakter (Pendikar)

Korupsi dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) sehingga membutuhkan upaya yang luar biasa untuk memberantasnya.

Korupsi merupakan problematika yang selalu ada disetiap belahan dunia yang tidak ada habisnya, tentunya tak lupa juga di negara kita Indonesia.

Korupsi yang terjadi semakin lama semakin parah dan dianggap hal yang biasa dilakukan, hal ini menandakan tingkat kepercayaan masyarakat sangat rendah terhadap para pemimpin ataupun pejabat.

Hal-hal kecil seperti menyontek dan menitip absen di lingkungan kampus merupakan bibit-bibit kecil pemantik terjadinya perilaku korupsi, hal tersebut dapat menciptakan pemerintah dan pemimpin yang korup karena terbiasa sejak dini melakukan hal tersebut sehingga nantinya dianggap hal yang wajar.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Ekstrem di Kalbar Terjadi pada Tanggal 31 Desember 2021 hingga 5 Januari 2022

Upaya pemberantasan korupsi yang efektif dan komprehensif membutuhkan partisipasi banyak pihak, pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan seorang diri, tidak terkecuali pemuda sebagai generasi penerus bangsa.

Pemuda perlu dilibatkan karena mengacu kepada sejarah bangsa Indonesia di mana pemuda selalu menjadi pelopor perubahan dari jaman penjajahan sampai era reformasi, oleh karena itu peran pemuda secara aktif dalam mengatasi permasalahan korupsi melalui tindakan pencegahan sangat diperlukan.

Hal yang sering digaungkan kepada pemuda di saat masa perkuliahan yaitu agen of chage dimana pemuda diharapkan dapat membawa perubahan-perubahan yang baik untuk kedepannya terutama dalam pemberantasan korupsi.

Penanaman karakter kepada pemuda dalam memberantas korupsi yang dilakukan  sejak dini diharapkan pada saat menjadi pemimpin kelak dapat menjadi pemimpin yang mampu menjaga diri dari perbuatan yang merugikan orang banyak.

Pendidikan karakter (PENDIKAR) yang telah berlangsung sejak tahun 2012 ini merupakan pengembangan potensi peserta didik berbasis karakter yang termasuk dalam salah satu tujuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berdasarkan Renstra Kemendikbud 2020-2024.

Program Pendikar merupakan salah satu program unggulan dalam proses reakreditasi kampus.

Program Pendikar memiliki program yang berbasis agama yang diperkuat dengan berbasis bela negara dan antikorupsi.

Program Pendikar yang berbasis agama diharapkan dapat mencegah perbuatan korupsi dalam segi nurani dan nilai kebaikan yang ada pada masing-masing agama, karena tidak ada satupun agama atau keyakinan yang mendukung perbuatan tercela salah satunya yaitu korupsi yang merugikan banyak orang.

Baca Juga: Kasus Kriminal di Lingkup Polresta Pontianak Turun Sepanjang 2021

Dalam pelaksanaannya program Pendikar dinilai baik dan memengaruhi sedikit banyaknya pada mahasiwa/i yang mengikuti program tersebut dengan baik, dimana banyak nilai antikroupsi yang diterapkan dalam pelaksanaanya.

Perguruan tinggi sebagai tombak intelektual bagi mahasiswa dalam pembentukan karakter dan watak, serta pola pikir maupun perilaku anti korupsi di masa perkuliahan diharapkan secara maksimal dapat diterapkan pada kehidupan selanjutnya setelah selesai dari dunia perkuliahan sehingga hal tersebut dapat berdampak positif ke segala aspek kehidupan.

Pencegahan anti korupsi memang sulit dilakukan seorang diri, tapi hal terpenting yang dapat dilakukan yaitu membentengi diri dan menanamkan nilai-nilai anti korupsi yang ada pada diri sendiri.

Banyak masa depan yang dapat diselamatkan jika dana korupsi yang diperoleh para koruptor disumbangkan pada sektor pendidikan, sosial maupun ekonomi sehingga manusia tidak menderita kelaparan, bayi tidak mengalami kekurangan gizi bahkan kematian karena ekonomi yang mecekik tidak terjadi jika para pejabat tidak melakukan korupsi.

Yuk dimulai dari kita sendiri berlaku jujur dan menanamkan nilai antikorupsi. Panjang umur kebaikan yang masih dilakukan oleh orang-orang baik yang tidak melakukan korupsi meski peluang dan kesempatan ada didepan mata.

Baca Juga: Wali Kota Pontianak Imbau Masyarakat Rayakan Tahun Baru di Rumah Saja

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm