Tak hanya berkaca pada pandemi yang mulai membaik, tetapi juga melihat tingginya angka putus sekolah pada tahun 2021 yang lalu, bahkan melonjak hingga 10 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2019.
Dalam kesempatan yang sama, pihaknya juga menyatakan banyak kepala lembaga perguruan tinggi di Indonesia yang menyampaikan bahwa sejumlah mahasiswa menjadi tidak aktif kuliah karena pandemi dan perkuliahan jarak jauh ini.
Tak sedikit juga orang tua yang mengeluhkan PJJ tidak membuat anak mengerti akan materi yang disampaikan.
“Orang tua merasa pembelajaran jarak jauh yang diikuti anaknya tidak memberikan kemampuan bagi mereka dan merasa sama saja anak-anak tidak sekolah, jadi mereka juga tidak menyekolahkan anaknya,” papar Suharti.
Hal-hal ini menjadi alasan kuat pihak Kemendikbud akhirnya mengizinkan PTM 100 persen, pastinya dengan penyesuaian protokol kesehatan.
Baca Juga: Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbud RI Sebut Vaksinasi Anak Tak Jadi Syarat Pembukaan PTM