Sonora.ID – Apakah kamu pernah merasa kesepian padahal kamu memiliki pasangan hidup?
Banyak orang yang mengira kalau perasaan kesepian hanya dialami oleh orang dengan berstatus single atau tidak memiliki pasangan.
Padahal kesepian juga bisa dialami oleh seseorang yang telah menikah, lho.
Idealnya pasangan suami-istri seharusnya bisa saling mengisi kekosongan agar sebuah hubungan jauh dari kata bosan apalagi kesepian.
Namun faktanya, kesepian dalam pernikahan relatif umum terjadi, pasalnya menurut survei nasional AARP 2018, satu dari tiga orang menikah di atas usia 45 tahun dilaporkan kesepian.
Namun bukan berarti kesepian dalam pernikahan adalah hal yang wajar.
Merasa kesepian dalam pernikahan, justru mengindikasikan ada masalah dalam hubungan pernikahan atau kehidupan pribadi kamu yang harus segera diatasi.
Bahayanya, jika kesepian terus dibiarkan berlarut-larut, berisiko mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental.
Misalnya, penurunan sistem kekebalan tubuh, tekanan darah tinggi, gangguan fungsi jantung, gangguan daya ingat, hingga depresi.
Penyebab mengalami kesepian dalam pernikahan
Minim koneksi atau chemistery dengan pasangan
Menurut, terapis pernikahan berlisensi Beverley, Andre LMFT, ketika pasangan tidak terhubung secara emosional satu sama lain, maka akan timbul jarak di antara mereka.
Nah, jarak inilah yang menyebabkan rasa kesepian bagi satu atau kedua orang.
Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan pasangan merasa jauh satu sama lain:
Ekspektasi berlebihan terhadap pasangan
Kata orang, masa-masa pacaran adalah momen paling manis dalam sebuah hubungan.
Sayangnya, semakin lama usia pernikahan justru tingkat keromantisan dalam sebuah hubungan malah semakin memudar.
Merasa kesepian juga bisa timbul dari ekspektasi berlebihan pada pasangan.
Kamu terus berharap kalau hubunganmu dan pasangan akan terus manis layaknya saat pacaran dulu, sementara kenyataan justru berbanding terbalik.
Sebuah survei Pew Research Center 2018 menemukan bahwa 28% orang yang tidak puas dengan kehidupan keluarga mereka merasa kesepian sepanjang atau sebagian besar waktu.
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Kesepian ala Trainer, Salah Satunya Ngobrol dengan Diri Sendiri!
Tidak saling terbuka
Sebuah survei sosial yang dilakukan pada tahun 2016 oleh NORC di Universitas Chicago, mencatat bahwa jumlah tinggi pasangan menikah yang tidak bahagia terjadi sejak 1974.
Menurut Jenny Taitz, seorang psikolog klinis dan penulis buku How To Be Single and Happy, salah satu faktor penyumbang kesepian adalah enggan terbuka satu sama lain, terutama terkait topik yang mungkin beresiko untuk diceritakan.
Sosial media juga berpengaruh
Sebuah studi tahun 2017, yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine, menemukan bahwa orang yang melaporkan menghabiskan lebih dari dua jam sehari di media sosial cendrung lebih mungkin merasa kesepian.
Menurut Taitz, membandingkan hubungan rumah tanggamu dengan hubungan orang lain yang mungkin sering kamu lihat di media sosial juga punya andil dalam menimbulkan rasa kesepian.
Misalnya, kamu yang biasanya merasa cukup hanya dengan makan malam bersama pasangan di Hari Valentine atau Anniversary.
Namun ketika melihat sosial media orang lain yang mendapatkan hadiah perhiasan atau bunga yang sangat indah, tanpa kamu sadari standar kebahagiaanmu akan meningkat, kemudian perayaan sederhana tidak akan cukup untuk membuatmu puas.
Tak hanya itu, sering membandingkan hubungan yang kamu jalani dengan yang ada di sosial media juga berisiko menciptakan jarak antara kamu dan pasangan.
Baca Juga: Menurut Survei, Pandemi Membuat Rasa Kesepian Orang Indonesia Meningkat