Pontianak, Sonora.ID - Dinas Kesehatan Kota Pontianak memastikan kasus Demam Berdarah (DBD) sepanjang tahun 2021 tidak menelan korban jiwa.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di kantornya, pada Senin, (03/01).
Ia mengatakan, kasus DBD di Pontianak meningkat pada akhir tahun 2021 yaitu tepatnya di bulan Oktober dan November.
Baca Juga: Kabar Gembira! Kasus Covid-19 di Pontianak Alami Penurunan
“Munculnya itu di akhir 2021, agak meningkat. Sejak minggu ke-32, sekitar bulan Oktober November agak meningkat. Kemudian menurun lagi. Untuk DBD di 2021 itu jumlahnya yang kita sampaikan, angka kematiannya nol,” ungkap Handanu.
Adapun jumlah pasien sendiri, Handanu mengklasifikasinya menjadi tiga. Pertama, kategori Demam Berdarah Dengue terhitung dari Januari hingga Desember 2021 berjumlah 16 orang.
Ketegori kedua, Demam Dengue berjumlah 34 orang. Dan kategori ketiga, yaitu suspek DBD berjumlah 141 orang.
“Kategori Demam Berdarah Dengue 16 dari Januari 2021 sampai Desember 2021.
Yang paling banyak suspek DBD ada 141, itu artinya mengarah DBD. Kemudian demam Dengue ada 34 orang. Dari 3 diagnosa itu kemungkinan virusnya sama, nyamuknya aedes aegypti, kalau dijadikan satu demam yang disebabkan oleh virus Dengue,” jelasnya.
Handanu mengungkapkan, kasus DBD didominasi oleh anak usai sekolah dengan rentang usia 9-10 tahun, dan jika dibandingkan antara tahun 2021 dengan 2020 kasus DBD di Pontianak mengalami penurunan.
“Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan adanya covid 2020-2021 tidak ada tatap muka, anak-anak di rumah, kasus DBD kita menurun, jadi ini kasusnya rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.
Baca Juga: Kolaborasi PLN Kalbar - Mall Gaia Bangun SPKLU Pertama di Kalimantan Barat
Untuk mencegah lonjakan kasus demam berdarah, Handanu mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan 3M yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur.
“Demam berdarah ini disebabkan oleh lingkungan, orang lupa membersihkan halaman, banyak sampah berserakan, lupa menguras penampungan air, nyamuk mengandung virus itu. Yang harus kita lakukan adalah menutup, mengubur, melakukan abatisasi, memberikan fogging. Yang penting adalah kebersihan lingkungan, kalau setiap rumah mau memantau jentik rumah, ini bisa menurunkan angka demam berdarah,” imbau Handanu.