Sonora.ID – Beberapa pekerjaan akan berpotensi banyak ditinggalkan di tahun 2022. Hal ini bukan hanya dari kurang minatnya seseorang atau kurangnya lowongan yang diberikan perusaan.
Tapi, pekerjaan ini sudah dapat digantikan dengan kecanggihkan teknologi yang sebelumnya dibutuhkan tenaga manusia untuk melakukannya.
Mungkin beberapa orang merasa khawatir dengan adanya teknologi yang canggih dan perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Terkait dengan kemajuan teknologi dan membuat beberapa sistem digital yang membuat beberapa pekerjaan lebih cepat selesai dan metode pendidikan tinggi yang dinilai akan berfokus pada kesuksesan abad ke-21.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh ‘Future of Job Report’, World Economic Forum atau WEF memetakan seridaknya ada 133 juta lapangan baru dan ada 75 jtua lapangan pekerjan lama yang akan semakin ditinggalkan di tahun 2022 ini.
1. Petugas Pembayaran atau Kasir
Meski masih banyak orang Indonesia yang menjadi kasir atau petugas pembayaran di berbagai toko. Tapi, populeritas secara internasional pekerjaan ini semakin menurun karena telah ditinggalkan dan digantikan oleh kecanggihan teknologi.
Seiring berjalannya waktu, profesi ini diprediksi akan semakin berkurang karena adanya fasilitas belanja online yang tak memerlukan kasir untuk melakukan pembayaran dan kita sebagai orang kostumer bisa langsung melakukan pembayaran melalui ponsel.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Fresh Graduate! 3 Pekerjaan Ini Miliki Gaji Tertinggi di Indonesia
2. Tukang Pos
20 hingga 7 tahun lalu tukang pos masih cukup populer sebagai profesi yang sangat dibutuhkan beberapa kalangan.
Sebelum adanya ekpedisi pengantaran banyak orang mengirimkan barang, uang dan terlebih surat serta dokumen penting ke luar kota dengan jasa layangan pos.
Namun makin modern, tukang pos menjadi profesi yang ditinggalkan setelah banyak orang menggunakan email untuk mengirimkan surat serta dokumen.
3. Layanan Informasi dan Pelanggan
Layanan informasi dan pelanggan mungkin menjadi profesi yang bisa saja ditinggalkan secara cepat.
Hal tersebut disebabkan profesi ini bisa saja digantikan oleh papan informasi digital yang berada di tempat umum-umum.
Meskipun masih bisa ditemukan di beberapa pelayanan di Indonesia, tapi banyak dari perusahaan besar yang sudah menggunakan pelayanan pelanggan dengan menggunakan telepon virtual dengan menggunakan nomor call service.
Sehingga para pelanggan tidak perlu repot untuk berkunjung ke tempat pelayanan secara langsung.
Bagi negara maju hal ini mungkin mudah untuk dilakukan.
Tapi bila diterapkan di negara yang berkembang bisa saja pelayanan pelanggan serta layanan informasi yang digantikan menggunakan kecanggihkan teknologi membutuhkan waktu yang lama untuk membuat masyarakatnya beradaptasi.
Baca Juga: Jadi Tren, Ini 5 Karier Pekerjaan yang Diprediksi Bakal Berjaya di Tahun 2022
4. Sekretaris dan Bidang Administrasi
Adanya pandemi ini beberapa layanan administrasi instasi dan perusahaan sudah banyak yang dilakukan secara online serta virtual.
Hal tersebut memungkinkan profesi ini akan segera ditinggalkan karena kecanggihan teknologi.
Masyarakat sudah bisa mendaftar atau melakukan penjadwalan dan memasangan mode pengingat melalui ponsel mereka, jadi seorang sekretrasis bisa saja kurang dibutuhkan untuk perusahaan besar sekala internasional.
Belum lagi dengan adanya kemajuan Personal Virtual Assistant atau PVA yang berbasis AI atau Artificial Intelligence yang sudah mulai digadang-gadang akan menggantikan tenaga manusia.
5. Buruh Pabrik
Salah satu pekerjaan yang banyak menyerap tenaga pekerjaan di Indonesia adalah buruh pabrik.
Tapi dari sekala internasional, buruh pabrik mulai ditinggalkan dan digantikan oleh mesin. Salah satynya adalah negara Cina. Tenaga mesin lebih produktif hingga 80 persen tenaga manusia.
Buruh pabrik yang bergerak di sektor manufaktur sudah digantikan hingga mencapai 85 persen oleh para robot di Cina.
Baca Juga: Tren Make Up Membuka Peluang Usaha Baru di Bidang Kecantikan