Sonora.ID – Apa resolusimu di tahun 2022? Apakah menjalani hidup lebih bahagia termasuk di dalamnya?
Jika iya, maka mungkin banyak kebiasaan di tahun 2021 yang harus mulai kamu eliminasi satu per satu, termasuk keluar dari lingkaran people pleaser.
People pleaser adalah sebutan bagi orang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang-orang di sekitarnya, mereka memiliki kecenderungan untuk melakukan apa pun agar orang lain tidak kecewa terhadapnya.
Seorang people pleaser, biasanya nggak sadar kalau mereka sudah terjebak dalam kebiasaan ini.
Tapi ada berbagai tanda yang mengisyaratkan kalau kamu adalah seorang people pleaser diantaranya, susah berkata “tidak,” kerap merendahkan diri sendiri, bergantung terhadap suatu hubungan tertentu, dan masih banyak lagi.
Harus diakui, keluar dari kebiasaan menjadi people pleaser tidak mudah.
Sebuah Studi yang dipublikasikan di Nation Institutes of Health (NIH), menunjukkan bagi seorang people pleaser, sulit untuk tidak setuju dengan orang lain karena dapat meningkatkan disonansi kognitif, yakni situasi yang mengacu pada konflik mental, yang terjadi ketika keyakinan, sikap, dan perilaku seseorang tidak selaras.
Meski begitu, bukan berarti mustahil bagi kamu untuk bisa hidup lebih bahagia dengan meninggalkan kebiasaan menjadi people pleaser.
Melansir dari Parapuan, berikut beberapa cara berhenti jadi people pleaser yang bisa kamu mulai terapkan, menurut Irma Afriyanti Bakhtiary, M.Psi., Psikolog Klinis di PION Clinician.
Buat batasan
Tips pertama adalah membuat batasan. Cobalah mengubah perilaku mulai dari langkah demi langkah dan apresiasi setiap kemajuanmu.
Usahakan berhenti untuk memikirkan permintaan orang lain, pertimbangkan dulu apakah kamu mampu untuk membantu.
"Selalu refleksi diri, usahakan berhenti untuk memikirkan permintaan orang lain. Pertimbangkan dulu batas kemampuanmu," saran Irma.
Baca Juga: 15 Kata-Kata Reminder agar Lebih Mencintai Diri Sendiri Di Tahun 2022
Berani berkata tidak
"Berani berkata tidak, tanpa mikir. Jadi, tidak perlu berpikir apa yang orang lain pikirkan tentang penolakanmu," kata Irma.
It's okay to say no. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri saat menolak orang lain, daripada memaksakan diri tapi hasilnya tidak maksimal.
Menolong itu baik, tetapi kamu juga harus mengerti batasanmu membantu orang lain bisa sampai sejauh mana agar tidak menyusahkan dirimu sendiri.
Perbaiki niat saat menolong orang lain
"Tolonglah seseorang jika pengen menolong, bukan semata-mata bikin orang lain senang," tegas Irma mengingatkan.
Menurutnya, people pleaser itu bersedia membantu tapi secara tidak langsung ingin mendapatkan imbalan untuk memenuhi ekspektasinya.
Imbalan tersebut dapat berupa pujian, ingin diperlakukan sebaliknya, diakui orang lain, atau dianggap baik.
“Menolong orang itu baik, tapi jangan sampai kita berharap imbalan. Itu justru tidak bagus. Menolong itu niatnya harus benar untuk berbuat baik," imbuhnya.
Menjadi diri sendiri
"Be yourself, gak usah ngikutin ide, ajakan, atau pendapat orang lain yang kita tidak sukai dan setujui," saran Irma.
Kenali dulu dirimu dan kamu orangnya seperti apa, tujuannya agar kamu tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
Prioritaskan dirimu, serta jangan memaksakan diri untuk membantu orang lain jikalau akhirnya kamu merasa terbebani dan menyesal.
"Yang penting kita harus bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri dulu, jadi kita tahu apa yang harus dilakukan," sambungnya.
Baca Juga: Susah Bilang 'Nggak'? Ini Tanda Kamu Terjebak Jadi People Pleaser