Pertumbuhan ekonomi berbagai negara di Q3 2021 menunjukkan perlambatan akibat high base Q2 dan adanya factor gelombang varian delta. Pertumbuhan ekonomi negara diperkirakan akan menguat di Q4, seperti AS, Indonesia, Thailand dan Malaysia. Realisasi PMI manufaktur Desember Indonesia, Malaysia, Filipina dan Korsel masih menunjukkan ekspansi.
Inflasi mulai mengalami peningkatan dipengaruhi oleh pemulihan sisi permintaan seiring naiknya mobilitas masyarakat ditengah harga global yang masih menekan.
Namun inflasi IHK cenderung terjaga akibat disrupsi supply masih terbatas dan kenaikan daya beli yang belum maksimal. Tetap diwaspadai potensi transmisi kenaikan ongkos produksi dan distribusi. Realisasi inflasi 2021 tersebut sesuai dengan hasil proyeksi kementrian keuangan.
Baca Juga: BPS Riau Catatkan Inflasi Riau 2021 Lebih Rendah Dibanding Tiga Tahun Terakhir
Surplus neraca perdagangan November 2021 mencapai USD3,51 miliar, melanjutkan trend surplus selama 19 bulan berturut-turut. Secara akumulatif (jan-nov21), surplus neraca perdagangan mencapai USD34,3 miliar.
Dengan covid-19 yang semakin terkendali melalui penanganan yang sangat baik, kegiatan ekonomi masyarakat terus menunjukkan kenaikan. Dalam sebulan terakhir mobilitas di semua tempat terus meningkat, kecuali di tempat resident yang trendnya cenderung menurun. Untuk pertama kali pada kuartal IV rata-rata mobilitas sudah positif 1,7%.
Pertumbuhan ekonomi Q4 2021 diperkirakan berada diatas 5,0% didukung menguatnya aktifitas konsumsi, investasi masih tingginya ekspor seiring terkendalinya pandemic covid-19.