Ini mungkin akan sangat sulit di zama sekarang, apalagi kegiatan sekolah juga kebanyakan berhubungan langsung dengan gadget.
Kebanyakan anak-anak juga lebih tertarik bermain video game berjam-jam daripada melakukan kegiatan fisik di luar rumah.
Namun, faktanya terlalu banyak screen time atau waktu layar ternyata berdampak buruk bagi kesejahteraan psikologis anak, lho, Bun.
Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Emotion menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih sedikit waktu di perangkat digital mereka merasa lebih bahagia.
Mereka juga lebih bahagia karena melakukan banyak waktu untuk kegiatan non-layar seperti berolahraga, melakukan pekerjaan rumah, mengikuti acara keagamaan, dan kegiatan tatap muka lainnya.
Maka penting bagi orang tua untuk menetapkan batasan yang jelas dan tegas pada waktu screen time anak.
Luangkan waktu Anda, untuk melakukan aktivitas keluarga, ini juga bermanfaat dalam meningkatkan bonding antara orang tua dan anak.
Jika ingin anak merasakan sukses, maka biarkan juga mereka menelan kegagalan
Bebaskan anak dalam mempelajari hal baru sesuai dengan cara mereka sendiri, ini dapat membantu tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
Menurut dr. Hallowell salah satu kesalahan yang kerap diulangi oleh para orang tua adalah terlalu sering membantu anak dalam melakukan berbagai hal.
Berikan kepercayaan pada anak untuk belajar bagaimana cara merangkak, berjalan, makan sendiri, berpakaian, pergi ke toilet, hingga mengendarai sepeda roda tiga.
Merela mungkin akan terjatuh dan gagal, namun di sinilah anak akan belajar untuk tidak mengulangi kesalahannya atau berpikir metode baru agar bisa berhasil.
Jangan buru-buru langsung menggendong atau membantu mereka, cukup berikan semangat dan pujian, dukung mereka untuk berdiri dan mencoba lagi. Itu adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan.
Mencontohkan rasa bersyukur
Perasaan berterima kasih atau bersyukur sangat berhubungan dengan kebahagiaan. Penelitian di University of California, AS, menunjukkan bahwa orang yang terbiasa menulis jurnal tentang rasa syukurnya secara teratur akan merasa lebih optimis, dan merasa lebih baik tentang kehidupan mereka secara keseluruhan.
Sebuah studi tahun 2012 tentang rasa syukur menemukan bahwa orang yang bersyukur menikmati hubungan yang lebih baik dan itu bisa menjadi kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia.
Salah satu cara terbaik untuk membantu anak agar bisa lebih bersyukur adalah dengan memberi contoh seperti apa rasa bersyukur ini sendiri.
Jadikan kebiasaan keluarga untuk membicarakan hal-hal yang kita rasa syukuri, baik saat makan bersama maupun sebelum tidur.
Ini akan membantu anak-anak belajar mencari hal-hal yang dapat mereka syukuri dalam kehidupan sehari-hari. Biasakan juga untuk mendorong anak mengucapkan terima kasih kepada orang lain.
Baca Juga: Stop Jadi People Pleaser! Langkah Awal Jalani Hidup Lebih Bahagia
Baca Juga: Susah-susah Cari Uang, Ternyata Ini Sumber Bahagia yang Sebenarnya