"Drainase kita ini kalau pasang air cepat masuk, sedangkan surutnya lambat. Karena memang kondisinya yang flat dan hanya mengandalkan gravitasi. Sehingga sedikit saja pasang, maka air lambat turun," pungkasnya.
Untuk penanganan kedepan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, yang siap memback up Pemko Banjarmasin.
Baca Juga: Banjir Bandang Jember, Gubernur Jatim: Identifikasi Kerusakan dan Perbaikan Segera
"Terutama penanganan kawasan Veteran," imbuhnya.
Disamping itu, juga ada sekitar 22 sungai yang akan dinormalisasi jajarannya pada tahun ini. Utamanya sungai yang ada di wilayah Banjarmasin Timur, untuk menghindari dampak banjir kiriman.
Adapun anggaran yang disediakan untuk pengerjaan normalisasi sungai tahun ini sekitar Rp8 M. Atau hampir sama dengan anggaran yang disediakan tahun lalu.
"Seperti di Sungai Lulut, sungai Simpang Brahman, dan Simpang Limau. Memang dari 294 sungai yang ada, sebanyak 60 persen yang urgent kita tangani," tuntasnya.
"Memang kendala kita sungai-sungai kecil di tengah permukiman, karena sulit membawa alat berat. Jadi cara lain kita mengamankan sungai-sungai di daerah luar. Harapannya sungai kecil juga bisa aman dan kita tangani dengan cara manual," tutupnya.