Tipe wanita yang rentan mengalami keguguran kedua, terjadi keguguran total. Kondisi ini terjadi ketika rahim ibu hamil benar-benar keluar.
Pendarahan biasanya tidak membutuhkan banyak waktu untuk berhenti, tapi wanita mengalami rasa sakit dan kram.
Wanita yang tidak memperhatikan kondisi rahimnya
Tipe wanita yang rentan mengamai keguguran ketiga, wanita tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami keguguran yang terlewatkan.
Dikutip dari laman Lal PathLabs, dalam hal ini janin mati tetapi tidak dikeluarkan. Biasanya, wanita tetap tidak menyadari jenis keguguran ini dan kemudian didiagnosis dengan bantuan USG.
Istilah "keguguran" mungkin menunjukkan bahwa ada yang tidak beres saat menjalankan kehamilan.
Tapi ini tidak sepenuhnya benar, sebagian besar keguguran terjadi karena janin tidak berkembang seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Atta: Sampai Jumpa di Surga Anakku
Gejala Keguguran
Gejala keguguran yang paling umum adalah pendarahan yang berlebihan. Awalnya mungkin lebih sedikit tetapi secara bertahap berkembang menjadi perdarahan yang lebih banyak.
Pengobatan keguguran
Tujuan utama pengobatan selama dan setelah keguguran adalah untuk mencegah perdarahan dan infeksi.
Dokter biasanya merekomendasikan USG, tes darah, dan pemeriksaan panggul untuk memeriksa apakah telah terjadi keguguran.
Dalam kasus keguguran yang mengancam, dokter memberikan obat untuk mendukung kehamilan, hanya jika detak jantung bayi baik-baik saja dan tidak ada gejala keguguran atau komplikasi lainnya.
Dokter juga memantau kadar hormon kehamilan HCG untuk mendiagnosis keguguran.
Dalam kasus keguguran yang sering (2-3 kali), dokter mencoba mencari tahu penyebab kegagalan dan menyarankan pemeriksaan genetik, pengobatan, atau tes darah.
Histeroskopi, (melihat bagian dalam rahim melalui alat seperti teleskop), USG daerah panggul (rontgen rahim dan tuba falopi dapat dilakukan untuk menentukan kemungkinan penyebab keguguran.