Orang Banjar menyebut mahar dengan istilah ‘jujuran’ yakni berupa uang dan emas.
Jujuran sendiri menjadi wajib dibicarakan setelah lamaran. Proses pemberihan mahar ini hampir sama dengan seserahan.
Nantinya, pihak laki-laki datang ke rumah perempuan untuk memberikannya.
Baca Juga: Dipenuhi Kegiatan Seks, 5 Kota Ini Dijuluki Paling 'Berdosa' di Dunia
Nias
Orang Nias menyebut mahal dengan istilah ‘Bowo’ yang artinya pemberian hadiah cuma-cuma.
Pihak mempelai pria diharuskan mampu memberi mahar berupa 25 ekor babi, sedangkan satu ekor babi saja harganya bisa mencapai Rp 1 juta.
kalau ternyata mempelai pria nggak sanggup, maka ia bisa mengabdi kepada mertuanya sampai nilai maharnya dianggap lunas.
Batak
Mahar untuk menikahi gadis batak disesuaikan dengan jenjang pendidikan dari calon pengantin perempuan.
Misalnya si gadis adalah seorang sarjana, maka biaya Sinamot bisa mencapai Rp 50 juta bahkan hingga Rp 80 juta.
Hal ini karena masyarakat Batak percaya bahwa makin tinggi tingkat pendidikan perempuan, maka makin baik pula kualitasnya.
Baca Juga: 3 Kota di Sumatera yang Menghasilkan Wanita Cantik, Cocok Jadi Tempat Cari Jodoh!