Gadis dari 6 Daerah di Indonesia Ini Terkenal ‘Mahal’ Dihikahi, Berani Meminangnya?

18 Januari 2022 21:00 WIB
Ilustrasi pernikahan adat Batak
Ilustrasi pernikahan adat Batak ( thebridedept.com/Iluminen)

Sonora.ID – Tahukah kamu, jika ternyata gadis dari enam daerah di Indonesia ini terkenal ‘mahal’ untuk dinikahi.

Bukan matre, melainkan daerah tersebut memiliki aturan mahar yang mahal. Tujuannya pun untuk melihat seberapa serius dari pihak laki-laki.

Sehingga pernikahan bukan ajang untuk main-main melainkan melihat bukti keseriusan.

Inilah deretan daerah di Indonesia yang gadisnya terkenal ‘mahal’ dinikahi, yuk simak:

Suku Bugis

Suku Bugis menggunakan istilah ‘uang panai’ untuk mahar. Uang panai sendiri adalah dana belanja. Besarnya menyesuaikan dengan tingkat pendidikan calon istri.

Jika wanita dengan pendidikan tinggi, maka tentu saja akan mendapatkan mahar yang mahal. Pada dasarnya, hal ini untuk melihat seberapa serius dari pihak laki-laki.

Perempuan dengan tingkat pendidikan S1, bisa mendapatkan sampai Rp 100 juta untuk uang panai.

Aceh

Orang Aceh tidak mengenal mahar berupa uang, melainkan dengan ‘mayam’. Mayam sendiri merupakan emas dengan ukuran tertentu.

Satu mayam berukuran setara dengan 3,3 gram emas. Biasanya, pihak laki-laki akan memberikan sebanyak 30 mayam kepada pihak perempuan.

Apabila memberikan paling sedikit, setidaknya mendapatkan 10 gram emas.

Baca Juga: WOW! 5 Kota di Indonesia Ini Dikenal Sebagai Aset Penghasil Wanita Cantik dan Cerdas!

Sasak, Lombok

Gadis yang mahal untuk dinikahi selanjutnya yaitu Sasak, Lombok. Disana menerapkan mahar yang cukup sulit.

Pasalnya, pemberian mahar harus disesuaikan dengan jarak rumah, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

Selain itu, ada skenario yang juga harus dimainkan oleh kedua belah pihak. Sebelum menikah, pihak pria harus menculik calon istrinya.

Setelah itu, keluarga pria akan datang ke rumah calon mempelai wanita untuk mengatakan bahwa anak mereka ada di rumahnya.

Pada saat ini lah terjadi tawar-menawar mahar. Mahar tidak berupa uang atau emas, melainkan sapi, kerbau atau beras.

Banjar

Orang Banjar menyebut mahar dengan istilah ‘jujuran’ yakni berupa uang dan emas.

Jujuran sendiri menjadi wajib dibicarakan setelah lamaran. Proses pemberihan mahar ini hampir sama dengan seserahan.

Nantinya, pihak laki-laki datang ke rumah perempuan untuk memberikannya.

Baca Juga: Dipenuhi Kegiatan Seks, 5 Kota Ini Dijuluki Paling 'Berdosa' di Dunia

Nias

Orang Nias menyebut mahal dengan istilah ‘Bowo’ yang artinya pemberian hadiah cuma-cuma.

Pihak mempelai pria diharuskan mampu memberi mahar berupa 25 ekor babi, sedangkan satu ekor babi saja harganya bisa mencapai Rp 1 juta.


kalau ternyata mempelai pria nggak sanggup, maka ia bisa mengabdi kepada mertuanya sampai nilai maharnya dianggap lunas.

Batak

Mahar untuk menikahi gadis batak disesuaikan dengan jenjang pendidikan dari calon pengantin perempuan.

Misalnya si gadis adalah seorang sarjana, maka biaya Sinamot bisa mencapai Rp 50 juta bahkan hingga Rp 80 juta.

Hal ini karena masyarakat Batak percaya bahwa makin tinggi tingkat pendidikan perempuan, maka makin baik pula kualitasnya.

Baca Juga: 3 Kota di Sumatera yang Menghasilkan Wanita Cantik, Cocok Jadi Tempat Cari Jodoh!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm