Karena sumbernya tersebar dimana-mana, maka pengembangan teknologinya pun juga harus variatif.
2. Bersifat intermiten
Sumber-sumber EBT biasanya bersifat intermiten atau tidak selalu ada setiap waktu.
Sebagai contoh matahari; matahari hanya ada saat siang hari.
Dengan begitu, perlu ada perhitungan kembali bagaimana memperoleh energi saat malam hari.
3. Masih langka
Produksi EBT beserta teknologinya belum begitu masif dan terdistribusi secara mengglobal.
Akhirnya EBT secara relatif dapat dikatakan masih langka dan kelangkaan ini menyebabkan harganya yang mahal.
4. Minim investasi
Mahalnya produksi EBT ini kembali berimplikasi terhadap minat investor dalam berinvestasi energi bersih.
Hambatan finansial ini juga ditopang oleh pinjaman dari bank-bank yang masih terbatas.
"Dari sisi finansial ini pemerintah berusaha mencari akses investasi dan melakukan penyederhanaan perizinan untuk mendorong para pengembang untuk investasi," ujarnya.
5. Penguasaan teknologi
Sumber daya manusia hingga hari ini dirasa belum cukup mampu sepenuhnya dalam memproduksi EBT maupun memanfaatkannya.