Banjarmasin, Sonora.ID - Rencana untuk kembali mengoperasionalkan pasar terapung di kawasan siring Piere Tendean tahun ini tampaknya akan tertunda lebih lama.
Jika sebelumnya alasan Pemko Banjarmasin menghentikan aktivitas ini hanya karena kehabisan anggaran operasional, namun kini bertambah lebih rumit.
Itu dikarenakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, Ikhsan Al Hak dinyatakan demisioner dari jabatanya, terhitung sejak 31 Desember 2021 lalu.
Di mana sekarang, nomenklatur instansi ini berubah menjadi Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata. Gabungan antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan Dinas Pemuda dan Olahraga.
Alhasil, proses administrasi operasional ikut terhenti.
Dan Ikhsan tidak masuk dalam daftar pelantikan pejabat struktural Pemko Banjarmasin oleh Wali Kota, Ibnu Sina, Selasa (25/1) sore lalu.
"Jadi sekarang menunggu Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata yang baru dilantik nanti," ucap Ikhsan, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Rabu (26/1).
Ia menerangkan, penetapan anggaran di Dinas tersebut baru bisa dilakukan setelah pejabat yang baru dilantik untuk mengajukan pembiayaan.
Sedangkan yang dilantik oleh Wali Kota, Ibnu Sina baru untuk jabatan Sekretaris dan Kepala Bidang. Namun mereka pun menurut Ikhsan, tidak punya wewenang untuk menandatangani anggaran.
Baca Juga: Dana Habis! Simulasi Pasar Terapung di Siring Piere Tendean Dihentikan
"Kira-kira sekitar bulan Februari. Kita harapkan tidak terlalu lama. Karena konsekuensi banyak. Untuk bayar listrik, ledeng, telepon dan kegiatan operasional siring jadi terganggu," ungkapnya.
"Saya pun tidak bisa menandatangani administrasi itu. Begitu juga Pak Taufik Rivani yang dulunya Kepala Dinas Pemuda Olahraga tidak bisa pencairan keuangan. Jadi menunggu pejabat definitifnya," sambungnya.
Ia mengharapkan, awal Februari nanti sudah dilantik pejabat definitif di dinas tersebut. Sehingga selambat-lambatnya, minggu ketiga Februari operasional pasar terapung sudah bisa kembali digelar.
"Semoga awal-awal Februari itu biaya operasional untuk mendatangkan acil-acil Pasar Terapung sudah bisa diajukan oleh pejabat definitif yang baru," harapnya.
Ia menambahkan, meski nanti operasional pasar terapung kembali digelar, situasinya akan tetap kondisi perkembangan status level PPKM di Banjarmasin.
"Kita fleksibel saja, menyesuaikan level PPKM. Gas rem gas rem. Tapi mungkin saat ramadhan aktivitas ini kembali distop sementara," tutupnya.
Sebelumnya diketahui, setelah sempat diujicobakan atau disimulasikan selama empat pekan, operasional objek wisata Pasar Terapung di kawasan Siring Piere Tendean terpaksa kembali dihentikan.
Alasannya, bukan karena uji coba yang dilakukan dianggap tidak berhasil. Melainkan karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banjarmasin kehabisan anggaran.
Setiap kali mendatangkan pedagang ke Pasar Terapung Siring Piere Tendean pada akhir pekan, Pemko memberikan biaya operasional sebesar Rp 100 ribu per orang, dengan total sekitar 50-60 pedagang.
Baca Juga: Beda Dengan Pasar Terapung, Taman Satwa Jahri Saleh Belum Jelas Dibuka