Banjarmasin, Sonora.ID - Tak hanya dinilai menghina Kalimantan sebagai tempat jin buang anak, video Edy Mulyadi yang viral menanggapi tentang pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur, juga berujung pada dugaan penghinaan terhadap Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya, Edy menyebut bahwa Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra adalah macan yang mengeong karena membiarkan Ibu Kota Negara dipindahkan.
Ucapan itu sontak mendapat reaksi keras dari kader Partai Gerinda di Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan.
Politikus Partai Gerindra yang juga anggota DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Lutfi Saifuddin mengungkapkan, ucapan Edy dinilai sangat tidak pantas untuk dilontarkan di ruang publik.
“Kami khususnya dari kader Partai Gerinda sangat tersakiti karena ketua umum kami, Pak Prabowo Subianto, disebut sebagai jenderal bintang tiga yang bagaikan macan mengeong dan kata-kata tidak pantas lainnya,” tuturnya kepada Smart FM, Rabu (26/01) siang.
Ia pribadi mengaku menyayangkan sikap Edy Mulyadi, yang dinilai tidak seharusnya dilakukan, terutama terkait ucapan yang mengecilkan pihak lain bahkan berujung pada penghinaan.
“Simpel saja, kalau dibandingkan prestasi Pak Prabowo dengan Edy itu apa? Jangan mengecilkan orang lain tanpa prestasi,” tegasnya lagi.
Pihaknya melalui DPD Partai Gerindra Kalimantan Selatan menurut Lutfi sudah mengambil sikap dengan melaporkan Edy kepada kepolisian, agar segera ditindaklanjuti.
Baca Juga: DPRD Kalsel Desak Edy Mulyadi Minta Maaf kepada Masyarakat Kalimantan
Pelaporan dilakukan karena terpenuhinya unsur pidana dalam ucapan Edy di video yang viral sejak akhir pekan lalu itu.
“Tidak main-main ya UU ITE ini karena ancaman hukumannya ini ada yang sampai pidana 10 tahun dan denda 10 miliar,” tambah Lutfi.
Ia mengungkapkan ada empat pasal yang mereka minta untuk dikenakan kepada Edy, yang salah satunya berkaitan dengan pelanggaran UU ITE karena menyebarkan ujaran kebencian dan penghinaan di media sosial.
Kader Partai Gerinda di seluruh Indonesia menurutnya juga serentak bergerak menyikapi masalah tersebut yang diharapkan memberikan efek jera lewat tindak lanjut dari aparat kepolisian.