Dari sisi asal negara investasi, Singapura masih berada pada posisi teratas dengan realisasi investasi tertinggi yaitu sebesar US$2,1 miliar atau 25,3% dari capaian realisasi investasi pada triwulan IV tahun 2021 ini. Amerika Serikat kali ini juga masuk di peringkat ketiga pada periode yang sama dengan total realisasi investasi mencapai US$1,2 miliar (10,5%) dan diprediksi akan semakin meningkat di tahun 2022.
Beralih ke capaian reliasasi investasi sepanjang tahun 2021, PMA berkontribusi sebesar Rp454 triliun (50,4%), tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 lalu. Sementara PMDN berkontribusi sebesar Rp447 triliun (49,6%) yang juga tumbuh 8,1% dibandingkan tahun 2020 lalu.
“Ini sentimen positif dari asing terhadap Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK). Tren ini harus kita jaga. Inilah buktinya bahwa UUCK sangat penting. Jika kita bisa pertahankan di 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa semakin membaik,” jelas Bahlil lagi.
Berdasarkan sebaran wilayahnya, realisasi investasi pada Januari-Desember 2021 di luar Jawa masih lebih besar dibandingkan dengan Jawa. Tumbuh sebesar 12,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 lalu. Total realisasi investasi di luar Jawa sepanjang tahun 2021 ini mencapai Rp468,2 triliun (52%). Sementara, realisasi investasi di Jawa pada periode yang sama tercatat sebesar Rp432,8 triliun (48%).
Berdasarkan negara asal PMA, Singapura masih menempati urutan pertama dan disusul oleh Hong Kong Republik Rakyat Tiongkok (RRT), RRT dan Amerika Serikat. Amerika Serikat berhasil masuk dalam 5 besar negara dengan total nilai realisasi investasi sebesar US$2,5 miliar (8,2%), hampir mengimbangi Tiongkok di posisi ketiga penyumbang realisasi investasi sepanjang tahun 2021 dengan nilai investasi US$3,2 miliar (10,2%).
Sepanjang tahun 2021 ini, investasi yang mendominasi yaitu di sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya dengan total realisasi investasi sebesar Rp117,5 triliun (13,0%) hampir imbang dengan sektor Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran yaitu sebesar Rp117,4 triliun (13,0%). Sedangkan, lokasi dengan realisasi investasi tertinggi yaitu provinsi Jawa Barat sebesar Rp136,1 triliun (15,1%).