Solo, Sonora.ID - Tari Buto Gedruk tarian khas Boyolali bernuansa magis yang menggambarkan kemarahan raksasa.
Indonesia memang kaya akan keberagaman budaya dan keseniannya, di setiap daerah yang ada di Indonesia hampir memiliki tarian khas masing – masing daerah, termasuk di Boyolali.
Tari Buto Gedruk namanya tarian ini tak kalah kekhasannya dengan Topeng Ireng yang juga merupakan tarian khas lereng Merapi.
LBK Erawati menampilkan tarian itu di Pasar Jajan Tradisional di Taman Waluyo Jati, Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Minggu (30/1/2022).
Baca Juga: Tak Hanya Sajikan Makanan Lawas, Pasar Bahulak juga Tampilkan Tarian Nusantara
Tarian ini terbilang cukup menyeramkan dan direkomendasikan bagi kalian yang memiliki fobia akan hal – hal seram.
Pasalnya, para penarinya berdandan ala raksasa yang memiliki rupa menyeramkan, para penari tarian ini menggunakan topeng dengan wujud yang menyeramkan.
Selain itu juga ada topeng menyeramkan yang ditali dengan kain putih seperti pocong.
Topeng yang digunakan berbahan kayu dengan ukiran mata yang melotot tajam serta gigi taring yang panjang dan unutk pakaian yang digunakan memiliki warna yang mencolok seperti merah, kuning, biru dan hijau.
Baca Juga: Tak Hanya Sajikan Makanan Lawas, Pasar Bahulak juga Tampilkan Tarian Nusantara
Sebelum memakai topeng akan ada ‘pawang’ yang merapalkan manta – mantra khusus.
Tari Buto Gedruk yang memiliki gerakan ciri khas ini tak terlalu rumit, para raksasa tersebut menari dengan gerakan tangan dan kaki yang kompak.
Dan pada bagian kaki para penari terpasang puluhan loncenf yang gemerincing berirama senada dengan irama kendang dan gamelan yang mengiringi.
Tak lupa ada sesajen dan adanya pembakaran dupa selama gelaran ini berlangsung. Bahkan, tak sedikit dari para penari serta sang pawang memakan bunga mawar merah yang ada.
Baca Juga: Cuma karena Alasan Konyol, 10 MV K-Pop Ini Dilarang Tayang di Statiun KBS
Bunda Laura Dewi, pemilik Sanggar LBK Erawati mengatakan tarian ini memang bernuansa magis.
“Sampai-sampai ada penari yang kerasukan,”
Menjelang berakhirnya pertunjukkan ada beberapa penari yang kerasukan, mereka terus menari sesuai dengan karakter topeng yang dibawa dan masih sesuai dengan irama musik yang mengiringi.
Tarian yang terkenal bernuansa magis ini kian kental dengan banyaknya kembang setaman yang ada di hadapan para penari itu.
Baca Juga: Sejarah dan Makna Barongsai, Tarian Tradisional China yang Meriahkan Tahun Baru Imlek