Sebab, di negara Indonesia musim hujan terjadi di bulan Oktober hingga Maret. Jika tidak hujan di bulan-bulan tersebut maka sudah pasti kekeringan.
"Karena Imlek jatuh pada bulan sekitar Januari dan Februari, maka Imlek identik dengan hujan," tuturnya.
Bagi Andi, tidak semua air yang turun adalah keberkahan. Sebab, air yang diturunkan terlalu banyak tentu menjadi sebuah bencana.
Nyatanya, hujan memang diharapkan selalu turun menjelang dan tepat di Tahun Baru Imlek. Bahkan, semakin deras hujannya, maka semakin bagus.
Sementara Ketua Yayasan Kelenteng Kebun Jeruk TITD Low Lie Bio Semarang, Indra Satya Hadinata mempercayai, hujan sebagaimana unsur air, selalu mendatangkan rezeki.
"Air merupakan satu sumber kehidupan. Maka waktu Tahun Baru Imlek sering bersamaan dengan turunnya hujan karena dipercaya membawa rizki bagi orang Tionghoa," katanya.
Baca Juga: Merayakan Tahun Macan Air, 4 Shio Ini Rezekinya Meledak Ibarat Samudera Luas Usai Imlek