"Baik itu dari sisi pelaksanaannya selama ini. Lalu apakah prokes ketat di sekolah sudah betul-betul dilakukan. Atau hanya formalitas dan sebuah prasyarat saja," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Rabu (02/2).
Ia mendukung, dengan langkah yang diambil sekolah tersebut untuk menghentikan sementara pelaksanaan PTM, sebagai bentuk upaya penularan lebih banyak lagi.
Namun, bagi sekolah yang tidak ditemukan kasus penularan, maka tetap saja melaksanakan PTM. Dengan catatan sekolah harus berani menjamin keselamatan dan semua warga sekolah.
"Sekolah harus berani menjamin bahwa pelaksanaan PTM di sekolah harus benar-benar melaksanakan prokes ketat," sambungnya.
Ia menyarankan, langkah-langkah harus segera diambil oleh pihak sekolah. Pertama mendeteksi siswa yang memang suhu badannya di atasnya rata-rata (kondisi demam). Maka siswa bersangkutan dilarang untuk masuk ke sekolah.
Kedua terkait prokes, dan menjamin physical distancing agar tidak menimbulkan kerumumanan selama berada di sekolah.
"Lalu, siswa harus segera diberikan vaksin,lm Namun yang jadi masalah ini orang tua (wali) masih banyak yg tidak mengizinkan anaknya untuk di vaksin," tambahnya lagi.
Lebih jauh, Ia menilai, selama ini evaluasi yg dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) masih kurang.
Baca Juga: Temukan Klaster Sekolah, Pemkot Pontianak Hentikan Sementara PTM