Investor dengan psikologis yang tidak matang akan memiliki banyak ketakutan dalam menentukan pilihan ketika berinvestasi.
Nilai dari investasi pasti akan naik dan turun, sedangkan hal ini bisa menjadi boomerang bagi para investor dengan psikologsi tidak matang.
Bisa jadi, investor malah tidak mau membeli suatu instrumen investasi ketika sedang turun harga.
Baca Juga: Cuan di Genggaman Para Investor Muda dengan 3 Metode Investasi
Itu disebabkan oleh rasa takut dan khawatir terkait harga investasi yang bisa saja turun kembali di kemudian hari.
"Tidak berani beli karena mental kita tidak mengatakan, kita harus beli," ucap Ryan.
Selain itu, ada juga kondisi ketika harga investasi naik secara drastis tanpa diketahui sebelumnya.
Investor dengan psikologis tidak matang akan berpikir bahwa investasi tersebut hanya akan naik di tahun pertama dan tidak akan mengalami perubahan ke depannya.
Tanpa pikir panjang, para investor dengan psikologis tidak matang pun akan langsung menjual instrumen investasi yang dimilikinya.
Sebenarnya, hal tersebut tidak masalah selama menguntungkan, tetapi hal yang harus diketahui bahwa nilai investasi bisa saja melonjak lebih tajam di tahun-tahun berikutnya.
Jika berada di kondisi seperti itu, maka seorang investor pun jatuhnya menjadi rugi karena tidak sabar dan tergesa-gesa dalam menjual instrumen investasinya.
Oleh sebab itu, Ryan menegaskan bahwa psikologi investing sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap investor.
Baca Juga: 3 Komponen Penting Investasi yang Wajib Diketahui para Investor