Sonora.ID - Seperti yang sudah diketahui bahwa investasi saat ini sedang menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan generasi milenial.
Pola pikir yang membuat masyarakat lebih aware terhadap ekonomi akibat pandemi saat ini membuat mereka tersadar bahwa finansial yang stabil sangat dibutuhkan di masa depan.
Oleh sebab itu, banyak yang memilih untuk melakukan investasi sebagai bentuk passive income yang bisa menjamin finansial stabil.
Investasi sendiri merupakan kegiatan yang penuh dengan risiko, tetapi dengan hasil yang cukup memuaskan.
Oleh sebab itu, banyak yang beranggapan bahwa investasi hanya sekadar berbicara strategi saja untuk bisa meraup untung sebanyak-banyaknya.
Baca Juga: PIP UMi, Tidak Sekadar Soal Pembiayaan tetapi Juga Pembinaan
Pada kenyataannya, hal itu tidaklah benar sama sekali.
Melalui program Smart Market Insight, Ryan Filbert yang berprofesi sebagai Inspirator Investasi pun menjelaskan pentingnya Psikologi Investing bagi para investor.
"Kunci sukses dari investasi itu adalah psikologi," ujar Ryan.
Berdasarkan penjelasan sang Inspirator Investasi, psikologis seorang investor menentukan arah investasi yang akan dipilih.
Investor dengan psikologis yang tidak matang akan memiliki banyak ketakutan dalam menentukan pilihan ketika berinvestasi.
Nilai dari investasi pasti akan naik dan turun, sedangkan hal ini bisa menjadi boomerang bagi para investor dengan psikologsi tidak matang.
Bisa jadi, investor malah tidak mau membeli suatu instrumen investasi ketika sedang turun harga.
Baca Juga: Cuan di Genggaman Para Investor Muda dengan 3 Metode Investasi
Itu disebabkan oleh rasa takut dan khawatir terkait harga investasi yang bisa saja turun kembali di kemudian hari.
"Tidak berani beli karena mental kita tidak mengatakan, kita harus beli," ucap Ryan.
Selain itu, ada juga kondisi ketika harga investasi naik secara drastis tanpa diketahui sebelumnya.
Investor dengan psikologis tidak matang akan berpikir bahwa investasi tersebut hanya akan naik di tahun pertama dan tidak akan mengalami perubahan ke depannya.
Tanpa pikir panjang, para investor dengan psikologis tidak matang pun akan langsung menjual instrumen investasi yang dimilikinya.
Sebenarnya, hal tersebut tidak masalah selama menguntungkan, tetapi hal yang harus diketahui bahwa nilai investasi bisa saja melonjak lebih tajam di tahun-tahun berikutnya.
Jika berada di kondisi seperti itu, maka seorang investor pun jatuhnya menjadi rugi karena tidak sabar dan tergesa-gesa dalam menjual instrumen investasinya.
Oleh sebab itu, Ryan menegaskan bahwa psikologi investing sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap investor.
Baca Juga: 3 Komponen Penting Investasi yang Wajib Diketahui para Investor