19 kabupaten/kota dari 22 di NTT merupakan wilayah penghasil kopi yang cukup terkenal. Misalnya kopi Manggarai dan Kopi Bajawa.
Diketahui, lahan kopi di Kabupaten Manggarai Timur di Provinsi NTT ini memiliki luas sekitar 23.450 hektar dan lahan kopi terkecil berada di Kabupetn Malaka yang memiliki luas sekitar 51 hektar.
Potensi tersebut juga membuka kesempatan pada petani kopi yang berada di NTT. Terdapat 80 ribu petani kopi yang telah menyebar di NTT dengan luas seribu meter persegi untuk tiap petani.
Sayangnya, tempat Mario membuka bisnis kopi tersebut tidak ada lahan kopi. Meski begitu ia tak putus asa untuk tetap melanjutkan mimpinya dalam membangun usaha ini.
Ketua Dekranasda NTT Julie Laiskodat mengatakan, secara individu, Mario memiliki kemampuan dan semangat untuk maju.
”Dia ingin maju dan menjadi contoh bagi komunitasnya,” ujar Julie.
Julie berkomitmen mengakomodasi komunitas difabel di NTT yang ingin maju lewat usaha kecil dan menengah.
Tak hanya kopi, masih banyak usaha lain yang bisa digeluti, seperti tenun, makanan dan minuman dari bahan lokal, serta kerajinan khas daerah.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.id, dengan judul Mimpi Barista Tuli di Kupang.
Baca Juga: 3 Pebisnis Muda Sukses Indonesia, Salah Satunya Menyimpan Kisah Haru