Sonora.ID - Sejak masuk ke Indonesia, virus corona memang seakan menjadi ‘primadona’ yang terus mendapat sorotan atau perhatian dari masyarakat Indonesia, bahkan dunia.
Hingga saat ini, 2 tahun setelah kasus pertama di Indonesia pun, Covid-19 masih menjadi perhatian, terlebih saat munculnya varian Omicron yang menjadikan Indonesia masuk dalam gelombang ketiga pandemi.
Di tengah kasus yang merangkak naik, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani seakan membawa angin segar bagi masyarakat Indonesia dengan mengumumkan kabar baik soal varian Omicron tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, pihaknya memaparkan bahwa meski varian yang satu ini dikenal sebagai varian yang sangat cepat untuk menyebar dan menular kepada orang lain, tetapi gejala yang ditunjukkan cenderung ringan atau lebih rendah dari varian Delta.
Dengan demikian, tingkat okupasi tempat tidur di rumah sakit dan tingkat kematian pun cenderung lebih rendah daripada gelombang kedua pada pertengahan tahun 2021 lalu.
Seperti yang disampaikan pemerintah sebelumnya untuk varian Omicron pasien cukup melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani mengimbau agar masyarakat tidak takabur atau menganggap remeh varian ini.
“Ada peningkatan kasus infeksi Omicron, kabar baiknya negara lain menunjukkan meskipun transmisi cepat, tapi sisi tingkat okupasi RS dan kematian lebih rendah. Tapi, tidak boleh takabur!” tegasnya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa pada gelombang ketiga ini, pemerintah mempridiksi akan memuncak pada akhir bulan Februari 2022.
Baca Juga: Waspada! Tujuh Orang di Sulawesi Selatan Terpapar Varian Omicron
Kasusnya akan 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta.
Pasalnya, seperti yang sudah disampaikan bahwa memang varian Omicron lebih mudah menyebar dan menular daripada varian-varian sebelumnya.
Itu sebabnya, hingga saat ini tenaga kesehatan masih terus menggencarkan vaksinasi dan booster agar menurunkan kembali tingkat penularan dan gejala yang dirasakan ketika terpapar.
“Itulah mengapa bagi Indonesia ada dua hal penting, yaitu akselerasi vaksinasi terutama booster, sembari melanjutkan implementasi disiplin protokol kesehatan,” tegas Sri Mulyani.
Seperti yang kerap ditemukan di lapangan, bahwa masyarakat cenderung sudah ‘lelah’ dengan prokes sehingga kedisiplinannya pun menurun.
Padahal Omicron lebih mudah menular.
Baca Juga: Meski Omicron Merebak, BI Jabar Sebut Ekonomi Jabar Tahun 2022 Naik 5 Persen