Kemudian yang kedua, para investor yang ingin melakukan NFT harus paham dengan sentralisasi dan desentralisasi pada instrumen investasi tersebut.
Sentralisasi pada NFT adalah sebuah sistem yang menyimpan data secara terpusat dengan keamanan ketat.
Baca Juga: Penjualan NFT Capai $926 Juta Selama Seminggu, Ini 5 Koleksi NFT Terlaris Minggu Lalu
Sedangkan desentralisasi adalah sistem yang mempercayakan seluruh akses penyimpanan kepada publik.
Langkah ketiga, investor harus memahami blockchain dan krypto pada NFT. Blockchain akan memberikan tracking bagi investor untuk mengetahui alur transaksi yang sudah dilakukan.
Sedangkan krypto merupakan instrumen investasi yang salah satunya berbentuk NFT.
Maka dari itu, seseorang tidak bisa langsung melakukan NFT dan mengagungkan instrumen investasi ini jika tidak mengetahui dasar-dasarnya.
Menurut Ryan sendiri, seseorang yang langsung berinvestasi dengan NFT itu dapat diibaratkan dengan orang yang belajar renang dan langsung melakukan gaya kupu-kupu.
"Kalau tiba-tiba lompat ke NFT itu, seperti belajar berenang tapi langsung gaya kupu-kupu," ujar Ryan.
Baca Juga: Ahli Sebut Tren NFT Akan Semakin Berkembang Bahkan Lebih dari Saat Ini
Mulai sekarang, jangan malas untuk mempelajari dasar-dasar dari NFT agar tidak sembarangan menempatkan objek pada instrumen investasi tersebut.
Pasalnya, barang yang sudah diunggah pada OpenSea, situs NFT, tidak dapat dihapus oleh sang owner.
Ini tentu sangat berbahaya apalagi jika tercantum data pribadi di dalamnya!