Sonora.ID - Anda mungkin jijik jika melihat belut yang berbentuk panjang menyerupai ular dengan lendir di bagian tubuhnya?
Namun jangan terkejut, belut air tawar atau yang biasa orang kenal dengan sebutan Unagi telah dihargai sebagai makanan sehat dan mewah di Jepang selama ratusan tahun.
Jika Anda menyukai ikan berlemak lainnya seperti tuna atau makarel, Anda mungkin juga akan menyukai unagi.
Selain kandungan lemak yang lebih tinggi, unagi juga memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi secara keseluruhan dibandingkan anago, antara lain vitamin A, B1, B2, D, E, dan asam lemak omega-3.
Unagi dikatakan paling lezat di akhir musim gugur, saat belut mulai menambah lemak untuk persiapan pemijahan.
Baca Juga: Di Indonesia Dijual Murah, Makanan Ini Justru Jadi Rahasia Umur Panjang Orang Jepang
Namun, unagi dianggap sebagai makanan musim panas di Jepang. Ada beberapa teori yang ada untuk menjelaskan hal ini.
Salah satunya adalah bahwa orang-orang di Jepang memiliki tradisi panjang makan makanan yang dimulai dengan suara "ooh" untuk melawan panasnya musim panas.
Makanan yang dianggap bermanfaat termasuk udon (mi kental) yang kaya energi, umeboshi (acar plum) yang merangsang nafsu makan, labu berisi air seperti mentimun dan melon, dan, tentu saja, unagi yang kaya nutrisi.
Alasan lain mengapa unagi dianggap sebagai makanan musim panas ada hubungannya dengan hari khusus setiap musim panas yang disebut "Doyo no Ushi no Hi" yang orang-orang di Jepang kenal sebagai "hari Anda makan unagi."
Bagaimanapun, unagi memiliki tradisi panjang untuk dimakan sebagai makanan penambah stamina di musim panas dan dihargai hingga hari ini sebagai makanan mewah.
Baca Juga: Berlibur ke Semarang, Jangan Lupa Mampir ke Warung Mangut Belut Bu Nasimah
Sementara untuk harga, Unagi dijual dalam berbagai perbedaan harga tergantung dengan kualitasnya.
Ada kualitas rendah, menengah, dan tinggi. Harga unagi dengan kualitas pertama dalam satu porsi untuk jadi lauk makan nasi sekitar 3.000 yen atau setara Rp 4 juta.
Karena mahal dan banyak permintaan, unagi banyak diimpor dari Indonesia dan Taiwan. Unagi Indonesia dan Taiwan menurut Honda harganya jauh lebih terjangkau daripada unagi dari Jepang.
Lantaran ukurannya juga berbeda, ukuran unagi dari Indonesia dua kali lebih kecil dibanding unagi dari Jepang.