Nggak Kenal Ampun! 7 Hukuman Mati Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah

11 Februari 2022 14:24 WIB
Ilustrasi narapidana
Ilustrasi narapidana ( Unsplash @Damir Spanic)

Sonora.ID – Setiap negara memiliki hokum yang berlaku untuk setiap perilaku menyimpang yang terjadi di negara mereka.

Mulai dari hukuman yang ringan seperti denda, hingga hukuman paling berat yaitu hukuman mati.

Masing-masing dari hukuman tersebut diberikan sesuai porsi kejahatan yang dilakukan.

Khusus untuk hukuman mati, biasanya diberikan pada narapidana dengan kasus berat seperti, terorisme, pembunuhan berantai, pemerkosaan, pengkhianatan terhadap negara dan lain sebagainya.

Metode hukuman mati yang mungkin paling umum sering dipakai dan diketahui adalah menembak kepala, cambuk, setrum atau pancung.

Namun, hukuman mati memang sudah ada sejak zaman dahulu kala, dan metode yang digunakan jauh lebih mengerikan, lho!

Bahkan kebanyakan, membiarkan terdakwa menderita dan mati secara perlahan.

Nggak kenal ampun, berikut 10 hukuman mati paling mengerikan sepanjang sejarah.

Baca Juga: 7 Penjara Paling Kejam Dijuluki Neraka Dunia, Penjahat Langsung Insaf!

Skafisme

Skafisme adalah salah satu metode hukuman yang disebut paling buruk dan paling menyakitkan, digunakan oleh orang Persia zaman dulu.

Terdakwa yang dihukuman dengan cara ini akan diikat di perahu atau batang pohon yang dilubangi, untuk kemudian dicekoki susu dan madu yang menyebabkan diare yang parah.

Susu dan madu yang cukup banyak juga dioleskan di perahu yang dilarungkan ke perairan yang tenang di bawah sinar matahari.

Dengan begitu, akan menarik banyak serangga karena aroma yang bercampur antara manis dan bau busuk dari kotoran manusia.

Orang itu akan mati perlahan karena dehidrasi dan luka gigitan atau sengatan para serangga.

Poena cullei

Hukuman ini dipakai oleh orang zaman Roma kuno dalam kasus untuk membunuh orang tua atau anggota keluarga dekat (parricide).

Seseorang akan dimasukan ke dalam karung kulit dengan sejumlah binatang, seperti anjing, monyet, ular, dan ayam jantan.

Kemudian, kantong itu dilempar ke air. Jika, seseorang itu tidak mati dengan dibunuh para hewan, ia akan mati tenggelam.

Baca Juga: Narapidana Berasa Lagi Staycation, Inilah 5 Penjara Paling Mewah di Dunia dengan Fasilitas Fantastis

Penyiksaan putih

Hukuman ini akan memberikan penyiksaan secara psikologi. Penyiksaan putih ini adalah jenis perusak sensorik di mana sel tahanan, pakaian, dan bahkan makanan seluruhnya berwarna putih.

Penjaganya juga menggunakan pakaian seraba putih. Lampu menyala 24 jam sehari dan tidak ada kata-kata yang terucap.

Tidak ada warna lain yang terlihat. Hukuman ini terjadi dalam kasus Amir Fakhravar, yang ditangkap di negara asalnya Iran dan menjadi sasaran penyiksaan putih selama sekitar 8 bulan pada 2004.

Kerusakan psikologi ini tidal lebih parah menyiksanya. Fakhravar ketika dibebaskan bukan lagi orang normal.

Ia tidak bisa lagi mengingat bahkan wajah orang tuanya.

Strappado

Hukuman ini menyiksa seseorang dengan cara menggantungnya di pergelangan tangan di belakang kepala.

Sudut canggung cukup banyak dijamin menyebabkan dislokasi bahu yang menyakitkan, tetapi jika tidak, beban dapat ditambahkan.

Hukuman ini dikenal berasal dari abad pertengahan hingga abad ke-21.

Penarikan dan dipotong

Hukuman drawing and quarteting ini adalah salah satu metode hukuman yang paling kejam dan tidak biasa, yang paling terkenal.

Terdakwa ditarik, diikat ke kuda, dan diseret ketiang gantungan. Ada juga yang mengikatnya menjadi 4 bagian, kemudian dikaitkan ke kuda yang akan diminta berlari dengana arah berlawanan, yang akan membuat tubuhnya terbelah menjadi 4 bagian.

Hukuman ini pertama kali dilakukan di Inggris pada abad ke-13, untuk mereka yang bersalah karena pengkhianatan.

Pada 1867, metode hukuman ini dihapuskan.

Baca Juga: 6 Fakta Menyeramkan dari Pulau Nusakambangan, Kisah Mistis hingga Tempat Eksekusi Mati

Penyiksaan tikus

Hukuman ini menggunakan tikus yang lapar atau sakit untuk membunuh manusia hidup-hidup.

Tikus yang lapar atau sakit ditempatkan ke dalam kandang yang dibuat marah atau gelisah.

Kemudian, kandangnya terdapat lubang di bawah di letakkan ke tubuh manusia yang akan dihukum, seperti di atas perut.

Tikus yang marah atau gelisah akan melakukannya secara tidak sengaja. Tikus dalam kandang akan diletakkan di atas badan manusia yang dihukum.

Merebus

Seperti namanya, metode hukuman ini dilakukan dengan merebus tubuh manusia hidup-hidup.

Hukuman ini umum dilakukan pada masa dahulu dari Asia Timur ke Inggris.

Pengalaman yang lebih mengerikan, pelaku bisa dimasukkan ke dalam cairan dingin lalu dipanaskan hingga mendidih.

Catatan dari masa pemerintahan Henry VIII menunjukkan bahwa beberapa orang direbus hingga dua jam sebelum akhirnya meninggal.

Baca Juga: Jajaran 9 Negara Paling Dibenci di Dunia, Nomor 2 dan 3 Bikin Syok!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm