Dia mengatakan, seluruh pihak harus mengenal baik ciri-ciri dasar dari Covid-19 agar mudah diantisipasi.
Covid-19 atau SarCov2 ini kata dia, disebut memiliki Ro 2-3, dimana waktu reproduksinya sekitar 3-5 hari. Kondisi ini membuat kecenderungan melipat gandakan diri sangat tinggi.
Hal inilah yang dinilai menjadi kekuatan virus tersebut, hanya saja jenisnya disebut mudah luruh dengan zat kimia tertentu.
"Dengan clorin, alkohol, antiseptik, sabun dan hand sanitiser," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Merawat Rambut Rontok Pasca Sembuh Covid-19
Sehingga keberadaan zat-zat tersebut paling tidak harus mudah dijangkau. Selanjutnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kasus adalah tingkat kerentanan individu.
Kerentanan individu terukur dari tingkat imunitas seseorang (IgM dan IgG). Imunitas yang tinggi lebih terlindungi dari serangan. Tingkat perlindungan yang baik lanjutnya dapat diperoleh secara natural, seperti kekebalan setelah terpapar alias penyintas hingga kekebalan buatan melalui vaksinasi.
"Semakin lengkap cakupan vaksinasi seseorang, semakin tinggi tingkat imunitas individu dari serangan Covid-19," ujarnya.
Aspek ketiga yang berkontribusi terhadap perubahan jumlah kasus adalah aspek lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik, kimia, psikis dan lingkungan sosial.
Akumulasi kondisi lingkungan yang buruk berdampak pada tingginya tingkat transmisi pada populasi, sehingga insiden kasus cenderung meningkat dan bertahan di populasi.
"Semakin tinggi tingkat kontak erat dengan seseorang, semakin lama dan semakin sering kontak dengan orang lain maka peluang besar untuk terjadinya pemaparan akan semakin meningkat," tutupnya.
Baca Juga: GWS AYANG! Wonwoo SEVENTEEN Dikonfirmasi Positif COVID-19, Gejalanya Sakit Tenggorokan