Untuk kategori anak usia 12-18 tahun, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100% dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus COVID 19 di derah tersebut, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan metode Hybrid (50% luring, 50% daring) dalam kondisi masih ditemukan kasus COVID 19 namun Positivity rate dibawah 8%, ditemukan trasnmisi loka Omicron yang masih dapat dikendalikan.
Rekomendasi sekolah kategori anak usia 6-11 tahun, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode Hybrid (50% luring, 50% daring) dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus COVID 19 di daerah tersebut, tidak adanya transmisi local Omickron di daerah tersebut.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan metode Hybrid (50% daring, 50% luring outdoor) dalam kondisi masih ditemukan kasus COVID 19 namun positivity rate dibawah 8%, ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
Rekomendasi sekolah untuk kategori anak usia dibawah 6 tahun tatap muka belum dianjurkan samapi dinyatakan tidak ada kasus baru COVID 19 atau tidak ada pengikatan kasus baru.
Dari sisi murid dan orang tua harus mendukug vaksinasi COVID 19, dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
Pengawasan disekolah juga harus ketat bila melaksanakan PTM. IDAI telah memberikan rekomendasi mengenai hal tersebut, akan tetapi untuk pelaksanaan sekolah, kebijakan nya tetap ditentukan oleh pemerintah daerah setempat. Besar harapan agar rekomendasi IDAI tersebut dapat menjadi acuan pemerintah dalam memutuskan kebijakannya.
Baca Juga: Lebih Dekat Mengenal Teknologi NFT “Ghozali Everyday” Melalui Near Meetup Indonesia