Makanan dari bahan dasar sagu ini disajikan dengan kuah bumbu kacang yang dicampur dengan berbagai macam sayur serta daging ikan.
Sayuran yang biasa digunakan untuk menjadi bahan pendamping kapurung ini adalah kacang panjang, jagung manis, terong, bayam, dan jantung pisang.
Sementara itu bumbunya adalah cabai, kemiri, lada, dan bawang putih. Sensasi asam dari kuah kapurung berasal dari buah patikala.
Gogos ini merupakan jajanan khas Makassar yang terbuat dari beras ketan putih yang dibakar. Sekilas panganan ini terlihat seperti lontong bakar namun menggunakan beras ketan yang direndam di santan dan dibungkus daun pisang.
Gogoso ada yang memliki isi dan ada juga yang tidak berisi. Gogoso yang memiliki isian, biasanya disebut gogoso kambu atau gogoso isi.
Untuk Gogoso kambu atau gogoso isi, biasanya diberi isian berupa daging ikan seperti ikan tongkol dan tuna yang dicampur dengan kelapa sangrai yang dibumbui oleh bumbu khas Makassar. Ada juga yang mengganti isiannya dengan daging ayam atau abon.
Sehingga, tekstur kulit dari makanan yang satu ini cukup garing atau renyah. Jika pada umumnya pastel berisi bihun dan sayur wortel, jalangkote ini sedikit berbeda.
Isian dari jalangkote adalah wortel, kentang, tauge, dan juga laksa yang dicampurkan bawang putih, bawang merah, dan diberi bumbu rempah.
Ada juga variasi lain dalam membuat jalangkote dengan seperti dari telur rebus dan daging cincang.
Kulit jalangkote terbuat dari tepung terigu, santan, telur, mentega dan garam. Selain itu dari segi penyajian jalangkote ini berbeda dari pastel.
Jika biasanya pastel dicamil dengan cabai rawit, jalangkote ini disantap dengan sambal yang merupakan kombinasi dari cuka dan juga cabai.
Baca Juga: Ini Dia 11 Makanan Khas Kalimantan yang Unik, Pernah Coba?
Jika sudah cukup lunak, pisang diletakkan diatas alat yang terbuat dari balok kayu untuk kemudian ditekan hingga pipih atau agak gepeng yang kemudian pisang tersebut dipanggang lagi.
Proses pembakaran pisang dilakukan dua kali yang bertujuan agar pisang terasa renyah saat dinikmati.
Setelah proses pembakaran selesai, pisang disajikan di atas piring dan kemudian disiram dengan saus lelehan gula merah yang beraroma durian atau nangka.
Beberapa penjual pisang epe ada yang menyediakan pilihan toping tambahan yang bisa ditaburkan di atas pisang, misalnya cokelat, keju, kelapa parut, dan kacang panggang.
Dalam bahasa Makassar, Loka Peppe atau Pisang Peppe ini memiliki arti pisang tumbuk karena proses pembuatannya yang ditumbuk hingga tipis.
Yang membedakan pisang peppe dengan pisa epe adalah pembuatannya yang digoreng dan disajikan dengan sambal.
Pisang kapok yang masih muda digoreng setengah matang lalu ditumbuk sampai tipis dan digoreng kembali hingga renyah.
Pisang peppe juga lebih kekinian karena memiliki lebih banyak varian rasa dan topping seperti coklat, keju, dan lainnya.
Rasa manis dari sirup berwarna merah jambu serta bubur sumsum isian es pisang ijo membuatnya terasa sangat nikmat.
Aroma pandan dan rasa gurih dari adonan yang membalut pisang semakin menambah rasa gurih.
Baca Juga: Anti Mainstream, Ini 5 Makanan Khas Perayaan Valentine di Dunia, Ada Sup Ikan Piranha!